Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Li Yundi, Pangeran Piano China Dihapus dari TV Setelah Ditangkap Bersama PSK

BEIJING, KOMPAS.com - "Pangeran Piano" China Li Yundi dihapus dari acara TV lokal setelah penangkapannya karena meminta jasa seorang pekerja seks komersial (PSK).

Li Yundi, 39 tahun, dan seorang pekerja seks berusia 29 tahun telah mengakui aktivitas ilegal tersebut, menurut BBC mengutip pengumuman polisi Beijing. Keduanya ditangkap setelah polisi menerima informasi dari masyarakat.

The Times of London melaporkan, Li Yundi diperintahkan menghabiskan 10 hingga 15 hari dalam penahanan administratif, sebuah hukuman yang tidak memerlukan sidang pengadilan.

Setelah penangkapan, jurnalis Vice World News Viola Zhou berkicau di Twitter untuk membagikan tangkapan layar dari program TV yang tidak disebutkan namanya. Gambarnya menunjukkan seluruh sosok salah satu orang di layar yang diburamkan.

"Pianis yang dituduh meminta pelacur terlihat seperti ini di episode terbaru reality show hit China.. Penghapusan total semacam ini terjadi begitu sering sehingga semua orang menganggapnya sangat normal," kicau Zhou.

Menurut The Times, jaringan China Mango TV menghapus tujuh episode pertama acara tersebut.

Setelah penangkapan Li, Asosiasi Musisi China mencabut keanggotaannya, dengan alasan "dampak sosial yang sangat keji" dari kejahatannya.

Selain itu, Asosiasi Seni Pertunjukan China menyarankan anggota untuk memboikot Li dalam sebuah pernyataan.

"Sebagai figur publik, tindakan Li Yundi menunjukkan bahwa ia memiliki kesadaran yang rendah akan hukum dan disiplin diri moral.”

"Perbuatannya melanggar hukum, bertentangan dengan moral sosial dan menimbulkan dampak keji," tulis pernyataan yang dibagikan itu melansir Newsweek pada Jumat (22/10/2021).

Pada 2000, Li Yundi yang lahir di Chongqing menjadi orang China pertama, dan pianis termuda, yang meraih hadiah utama di Kompetisi Piano Chopin Internasional.

Karirnya membawanya ke seluruh dunia untuk tampil. Namanya banyak digunakan dalam rumah tangga di China.

Partai Komunis China yang berkuasa telah menindak industri hiburan, menuntut agar selebriti mempromosikan nilai-nilai sosialis dan menjunjung standar moral yang tinggi.

Penyanyi China Song Dongye mengeluh di media sosial tentang acaranya yang masih dibatalkan lima tahun, setelah ia menghabiskan 10 hari di penjara karena penggunaan narkoba.

Namun, keluhannya ditepis di koran partai edisi luar negeri People's Daily.

"Jika seorang penyanyi, setelah dilarang untuk jangka waktu tertentu karena pelanggaran seperti penggunaan narkoba, dapat kembali ke panggung, dikagumi oleh penggemarnya dan menghasilkan banyak uang, bagaimana perasaan tanggapan masyarakat?” tulis sebuah blog yang dikutip The Times.

"Apakah itu berarti melanggar hukum tidak ada konsekuensinya dan kamu bisa kembali sebagai pahlawan setelah beberapa tahun hibernasi?" tambah tulisan itu.

https://www.kompas.com/global/read/2021/10/23/122144170/li-yundi-pangeran-piano-china-dihapus-dari-tv-setelah-ditangkap-bersama

Terkini Lainnya

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Penembakan di Dekat Paris, 1 Tewas dan Melukai 6 Orang

Global
Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Populasi Menurun, Nyaris 4 Juta Rumah Kosong di Jepang

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke