Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hasil Pemilu Jerman Sangat Ketat, Ketidakpastian Selimuti Siapa Pengganti Angela Merkel

Dari 100 persen hasil pemilu Jerman 2021 yang telah masuk, Partai Sosial Demokrat (SPD) menang sangat tipis. Partai berhaluan kiri-tengah itu unggul dengan 25,7 persen suara atau 205 kursi parlemen.

Aliansi konservatif Kristen Demokrat/Kristen Sosial (CDU/CSU) yang memimpin Jerman selama 16 tahun terakhir terpaut hanya 1,6 persen dengan raihan 24,1 persen. Partai Merkel ini diproyeksikan akan mendapatkan 194 kursi.

Calon kanselir kedua partai, Olaf Scholz (SPD) dan Armin Laschet (CDU/CSU), sama-sama mengeklaim kemenangan di pemilu Jerman dan mandat untuk membentuk pemerintahan baru.

Bagi SPD, hasil pemilu Jerman kali ini adalah yang terbaik sejak pemilu 2005 yang juga kali terakhir mereka memegang kursi kanselir.

Hanya dalam waktu tiga bulan, Olaf Scholz melipatgandakan dukungan SPD yang sempat terpuruk hingga 15 persen. Sosoknya yang tenang dan meyakinkan seperti Angela Merkel menjadi kunci kemenangan mengejutkan SPD.

Sebaliknya, bagi CDU/CSU ini adalah hasil terburuk dalam sejarah pemilu Jerman. Perolehan suara aliansi yang kerap disebut Union ini terjun bebas anjlok hingga 9 persen dibanding pemilu 2017.

Blunder demi blunder politik Gubernur negara bagian North Rhine-Westphalia ini di antaranya tertawa di lokasi banjir memicu kegeraman rakyat Jerman.

Kingmaker di pemilu Jerman 2021: Partai Hijau dan FDP

Hasil pemilu Jerman 2021 menandai dimulainya era baru perpolitikan Jerman. Kombinasi perolehan suara Union dan SPD, dua partai terbesar Jerman, menyentuh titik terendah dalam sejarah.

Kedua partai itu masih dapat melanjutkan koalisi besar atau grand coalition yang telah dibangun selama delapan tahun terakhir. Namun, peluangnya sangat kecil karena rendahnya dukungan dari internal kedua partai terutama dari SPD.

Hal ini berarti koalisi tiga partai menjadi opsi paling memungkinkan untuk memimpin Jerman selama empat tahun ke depan.

Jerman belum pernah dipimpin oleh pemerintahan koalisi tiga partai. Oleh karena itu, Partai Hijau dan Partai Demokratik Bebas (FDP) menjadi kingmaker untuk mencapai angka mayoritas Bundestag.

Partai Hijau meraih hasil terbaik dalam sejarah pemilu Jerman. Perolehan kursi partai pro-lingkungan ini melonjak hampir dua kali lipat dari 67 menjadi 116 kursi.

Pilihan politik Partai Hijau dan FDP krusial menentukan siapa yang akan menjadi kanselir baru Jerman.

Salah satu tantangan terbesar adalah menyamakan persepsi politik antara Partai Hijau dan FDP yang memiliki ideologi sangat berbeda, terutama dalam kebijakan ekonomi.

Misalnya, FDP yang berhaluan liberal menentang keras janji kampanye Partai Hijau untuk menaikkan pajak terutama untuk golongan kaya Jerman.

Pemimpin partai Christian Lindner menegaskan, tidak akan bergabung dengan koalisi yang beorientasi untuk menaikan pajak.

Perbedaan kebijakan yang terlalu jauh antara kedua partai ini menjadi faktor gagalnya pembentukan koalisi “Jamaika” antara Union (hitam), FDP (kuning), dan Partai Hijau setelah pemilu 2017.

Armin Laschet menyatakan, koalisi yang dijuluki berdasarkan warna bendera Jamaika ini tetap menjadi opsi utama Union untuk koalisi pemerintahan baru.

Sementara itu, Olaf Scholz memiliki opsi membentuk koalisi "lampu lalu lintas" antara SPD (merah), Partai Hijau, dan FDP (kuning).

Angela Merkel akan tetap menjalankan roda pemerintahan hingga penggantinya berhasil mencapai kesepakatan koalisi.

Dia akan menjadi kanselir dengan masa jabatan terlama dalam sejarah Jerman, jika koalisi pemerintahan baru setelah pemilu Jerman 2021 belum terbentuk pada 17 Desember.

https://www.kompas.com/global/read/2021/09/27/104707670/hasil-pemilu-jerman-sangat-ketat-ketidakpastian-selimuti-siapa-pengganti

Terkini Lainnya

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Mobil Berkecepatan Tinggi Tabrak Gerbang Gedung Putih, Sopir Tewas

Global
Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Puluhan Ribu Warga Israel Demo Minta Sandera Segera Dipulangkan

Global
Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Serangan Roket dan Drone Rusia, 2 Warga Ukraina Tewas

Global
Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke