Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Tengah Lonjakan Covid-19, Sri Lanka Mulai Pakai Peti Mati Kardus untuk Makamkan Jasad Korban

KOLOMBO, KOMPAS.com - Di sebuah pabrik di kota Dehiwala-Mount Lavinia, Sri Lanka, para pekerja menggunakan staples dan lem untuk merakit kotak kardus panjang, yang akan digunakan sebagai peti mati kardus untuk beberapa korban virus corona di negara itu.

“Peti mati itu terbuat dari kertas daur ulang. Harganya hanya seperenam dari peti kayu termurah,” menurut Priyantha Sahabandu (51 tahun), pejabat pemerintah setempat yang pertama kali mengemukakan gagasan itu.

Ketika angka kematian Covid-19 Sri Lanka melonjak, beberapa orang memilih peti mati kardus ini ketika mereka mengkremasi orang yang mereka cintai.

Covid-19 Sri Lanka mencatat angka kematian harian tertinggi pada Jumat (20/8/2021) dengan 198 jiwa, membuat total kematian sejak pandemi mencapai 7.560 orang.

Saat ini, rata-rata sekitar 400 orang meninggal per hari di Sri Lanka karena berbagai penyebab, termasuk Covid-19, kata Sahabandu, anggota dewan kota untuk Dehiwala-Mount Lavinia, sebuah kota di distrik Kolombo.

Menurutnya, untuk membuat 400 peti mati, sekitar 250 hingga 300 pohon harus ditebang. Untuk mencegah kerusakan lingkungan itu, maka dia mengusulkan konsep ini ke komite kesehatan dewan Sri Lanka.

"Dengan merebaknya virus corona, masyarakat kesulitan membayar peti mati kayu yang mahal," katanya kepada Reuters dilansir Selasa (24/8/2021).

Sahabandu menerangkan, setiap peti mati kardus berharga sekitar 4.500 rupee Sri Lanka setara Rp 325.020.

Sementara untuk peti kayu yang paling murah harganya bisa mencapai 30.000 rupee (Rp 2,1 juta). 

Sekitar 350 peti mati kardus telah dikirim sejak awal 2020, dan pabrik sedang mengerjakan 150 peti lagi yang dipesan oleh dewan Sri Lanka.

"Mayoritas orang di negara ini mendukung ini. Masalahnya hari ini adalah pemasoknya. Kami sedang mengusahakannya," kata Sahabandu.

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa akhirnya mengumumkan penguncian total pada Jumat (20/8/2021) selama sepuluh hari, untuk mengekang lonjakan baru dalam kasus Covid-19 Sri Lanka yang didorong oleh penyebaran varian Delta yang sangat menular.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/24/162331770/di-tengah-lonjakan-covid-19-sri-lanka-mulai-pakai-peti-mati-kardus-untuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke