Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

WHO Akan Luncurkan Investigasi Asal Usul Covid-19 Kedua, Diklaim Beda Dari Sebelumnya

JENEWA, KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meluncurkan penyelidikan kedua tentang asal-usul Covid-19, kali ini dengan kelompok penasihat independen baru.

Panel tersebut akan fokus memberi nasihat kepada badan PBB tentang "asal usul patogen yang muncul dan muncul kembali dari potensi epidemi dan pandemi," seperti MERS-CoV, Ebola dan flu burung, menurut sebuah pernyataan yang dirilis Jumat (20/8/2021).

Tim ini juga akan membantu menganalisis pekerjaan tim WHO sebelumnya yang menyelidiki asal-usul Covid-19 di Wuhan, dan memberi nasihat kepada organisasi saat memulai penyelidikan barunya.

"Ini sangat penting untuk membantu WHO, negara-negara anggota dan lembaga mitra untuk mempersiapkan ancaman limpahan di masa depan dan untuk meminimalkan risiko wabah penyakit yang berkembang menjadi pandemi," kata pernyataan itu.

Pernyataan itu mengumumkan panggilan terbuka untuk "berbagai ahli" untuk bergabung dengan panel, yang secara resmi disebut Kelompok Penasihat Ilmiah WHO untuk "Scientific Advisory Group for the Origins of Novel Pathogens" (SAGO).

Pembukaan lamaran akan jatuh tempo pada 10 September, dan hingga 25 ahli dapat dipilih untuk bergabung dalam SAGO, kata pernyataan itu.

Pada Maret, tim pakar internasional yang dipimpin WHO mengeluarkan laporan awal yang menganggap "sangat tidak mungkin" bahwa asal-usul Covid-19 terkait dengan laboratorium.

Para ilmuwan berpikir bahwa kemungkinan besar virus itu melompat ke manusia dari hewan.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, teori bahwa laboratorium terlibat kembali mendapat sorotan, karena tinjauan intelijen yang diperintahkan oleh Presiden AS Joe Biden untuk memeriksa kemungkinan tersebut.

Para kritikus mengecam penilaian awal WHO, dengan mengatakan itu adalah upaya yang cacat. Terlebih semua anggota tim yang dikirim ke China membutuhkan persetujuan pemerintah China, seperti yang dilaporkan WHO.

Direktur jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengakui bulan lalu bahwa "terlalu dini" untuk mengesampingkan teori kebocoran laboratorium, menggambarkan kecelakaan laboratorium sebagai "umum."

Dalam sebuah film dokumenter Denmark yang dirilis awal bulan ini, pemimpin tim WHO di Wuhan mengaku selama perjalanan ke China, dia khawatir tentang standar keselamatan di fasilitas yang dekat dengan tempat kasus Covid-19 manusia pertama terdeteksi di Wuhan, kekhawatiran yang sebelumnya tidak diungkapkan oleh WHO.

Banyak pakar kesehatan dan ilmuwan telah menyerukan penyelidikan independen untuk dilakukan di luar WHO, menyoroti ketidakmampuan badan tersebut memaksa negara-negara, termasuk China, untuk bekerja sama.

Newsweek mewartakan, menurut kerangka acuan yang dirilis pada Jumat (20/8/2021), kelompok ahli baru WHO juga akan terikat oleh aturan kerahasiaan tertentu, serupa dengan yang berlaku untuk banyak kelompok ahli lainnya dari badan tersebut.

Pedoman tersebut menyatakan bahwa anggota tidak boleh berbicara atas nama WHO atau grup kepada pihak ketiga mana pun. Pertimbangan internal harus diperlakukan sebagai "sangat rahasia".

Mereka juga tidak boleh mengutip atau menggunakan dokumen apa pun di luar kewenangan grup.

WHO akan memegang kendali penuh atas laporan apa pun, termasuk apakah laporan itu akan dipublikasikan atau tidak.

https://www.kompas.com/global/read/2021/08/21/211358970/who-akan-luncurkan-investigasi-asal-usul-covid-19-kedua-diklaim-beda-dari

Terkini Lainnya

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke