KOMPAS.com - Melo Imai biasanya bermain snowboarding.
Olahraga satu ini membawanya pada gengsi dan kebanggaan tersendiri. Bukan hanya bagi dirinya sendiri, tapi juga "Negeri Sakura" Jepang.
Tetapi, sebuah insiden membuatnya tak bisa lagi untuk bermain snowboarding. Kondisi keuangan pun semakin mencekik.
Dia pun akhirnya nekat jadi bintang film dewasa.
Namanya pun dikenal tak hanya berlaga di lintasan dingin, tapi juga di track-track panas yang tak terduga.
Kisah ini bukan sinetron, melainkan benar-benar terjadi di dunia nyata.
Melo Imai lahir pada 26 Oktober 1987 di Suminoe-ku, Osaka, Jepang. Dia dan saudara laki-lakinya, Dumo, belajar snowboard saat dalam perjalanan ski ke Kanada saat berusia tujuh tahun.
Sekembalinya ke Jepang, ayah mereka menjadi pelatih keduanya setelah mendirikan klub snowboarding, Dream Club.
Pada usia 12 tahun, Imai pun menjadi atlet snowboard profesional termuda. Jalan hidup pun sepertinya akan mulus-mulus saja.
Latihan snowboard keras yang diberikan ayahnya selama ini, ternyata membuat Imai tertekan.
18 jam sehari untuk berlatih. Tanpa sekolah, tanpa bermain. Hidup untuk snowboarding yang tak berimbang, nyatanya tak menggembirakannya.
Segala prestasinya, seperti menjuarai All-Japan Ski Championship Tournament Snowboard Competition pada 2004.
Lalu menjuarai Piala Dunia FIS Snowboarding, makin mencatatkan namanya di dalam daftar snowboarding papan atas.
Tapi, sepandai-pandai tupai melompat, pasti jatuh juga. Di Olimpiade 2006 di Italia, Imai gagal lolos di kelas half-pipe.
Sebuah kegagalan yang meremukkan hatinya.
Bullying warga Jepang pun menghiasi kekalahannya.
Imai lantas depresi dan memutuskan berhenti--dan beralih track.
Dia lantas menghidupi dirinya selama bertahun-tahun dengan bekerja di sebuah bar.
Imai, sosok tangguh di lintasan snowboard, menjadi pelayan, pendamping, dan bekerja di rumah prostitusi.
Antara 2010 hingga 2012, dia dua kali menikah, dua kali bercerai, dan memiliki dua anak.
Tapi jalan hidup tak semulus itu.
Imai lantas tampil di salah satu program televisi sebagai tarento. Dia juga mencicipi profesi sebagai model majalah dewasa.
Dan, selama 2014 hingga 2016, wajahnya muncul dalam selusin lebih judul gravure.
Pada 2017, Imai menjalani debutnya video pornonya dalam film berjudul "Snow Drop" dan "Snow Out".
Lintasan baru sudah dirintis Imai. Berbeda dengan sebelumnya, lintasan ini lebih menantang dan kontroversial.
Tapi, lintasan itu bukanlah panggilan hatinya. Seolah tak diciptakan untuknya.
Pada 2017, titik balik Imai pun dimulai. Dia kembali ke dunia snowboarding, tempat di mana dia menemukan gairah hidup.
Lintasan yang membuat namanya kembali terang dan bersinar.
Seperti bermain snowboarding: penuh lika-liku dan jatuh, tapi bisa bertahan dan terus melaju. Seperti itulah hidup Imai.
https://www.kompas.com/global/read/2021/08/06/183757870/mengenal-melo-imai-atlet-jepang-di-olimpiade-yang-pernah-bermain-film