Tel Aviv berdalih mereka merespons setelah dua hari mendapatkan serangan roket di sejumlah wilayah perbatasan.
Lebanon mengutuk serangan itu sebagai "eskalasi" yang bisa mengubah taktik "Negara Yahudi" itu, sementara penjaga perdamaian PBB meminta semua pihak menahan diri.
Berdasarkan keterangan angkatan udara sebagaimana diberitakan AFP Kamis (5/8/2021), roket ditembakkan ke wilayah mereka.
"Sebagai tanggapan, jet tempur dikerahkan ke daerah di Lebanon yang digunakan sebagai tempat peluncuran roket," papar Israel.
Sebelum menggempur Lebanon, jet tempur "Negeri Yahudi" membombardir Hamas di Jalur Gaza, dan kelompok pro-Iran di Suriah.
Angkatan udara menyatakan, ini adalah kali pertama mereka sejak 2014, atau tujuh tahun terakhir, mereka menyerang Lebanon.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Ned Price merespons dengan mengutuk serangan yang ditembakkan ke sekutu mereka.
"Kami sudah sering menekankan bahwa Israel mempunyai hak untuk melindungi diri mereka sendiri," papar Price.
"Niat untuk mengeskalasi"
Televisi Al-Manar, yang dikelola Hezbollah, melaporkan serangan udara tersebut terjadi pada pukul 00.40 waktu setempat sebanyak dua kali.
Presiden Michel Aoun mengecam, dan menyatakan penyerangan itu adalah niat untuk mengeskalasi operasi Israel terhadap negaranya.
UNIFIL, pasukan perdamaian PBB yang berpatroli di perbatasan sejak konflik 2006 menyerukan supaya kedua pihak menghindari kekerasan.
Kepala Misi Stefano Del Col menggelar pertemuan dengan pejabat militer kedua kubu, dan meminta mereka menghormati stabilitas di garis demarkasi yang dijaga PBB.
"Dalam masa yang paling tidak sempurna, mekanisme ini sudah melayani Anda dengan baik. Sekarang saatnya untuk berkomitmen lagi," kata Del Col.
Serangan roket yang ditembakkan dari Lebanon mendarat di Kiryat Shmona. Empat warga harus dirawat karena mengalami sindrom stres.
https://www.kompas.com/global/read/2021/08/06/094734170/pertama-dalam-7-tahun-jet-tempur-israel-serang-wilayah-lebanon