Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ratusan Anak Diduga Alami Pelecehan Seksual di Lambeth Inggris

LONDON, KOMPAS.com - Ratusan anak-anak yang rentan dan sedang dalam perawatan dewan Lambeth di London selatan, menjadi sasaran kekejaman yang mengerikan dan pelecehan seksual selama beberapa dekade.

Dilansir Guardian, laporan penyelidikan menunjukkan bahwa semuanya itu, terjadi dalam skala yang "sulit untuk dipahami".

Penyelidikan independen terhadap pelecehan seksual anak (IICSA), menemukan lebih dari 700 tuduhan pelecehan seksual berhubungan dengan ratusan staf dan individu yang terkait tiga rumah di wilayah tersebut.

Skala pelecehan yang sebenarnya, menurut laporan, kemungkinan akan jauh lebih tinggi.

Dewan Lambeth disebut telah membiarkan kekerasan dan serangan seksual berkembang di rumah-rumah tempat tinggal anak-anak itu.

Mereka juga telah gagal bertindak melawan pelaku yang dikenal, atau mengatasi budaya brutal, keras, dan penuh hukuman.

Hal ini punya konsekuensi menghancurkan banyak anak yang ada dalam perawatan.

“Sulit untuk memahami kekejaman dan pelecehan seksual yang dilakukan pada anak-anak dalam perawatan dewan Lambeth selama bertahun-tahun, oleh staf, oleh pengasuh dan keluarga mereka, dan oleh sukarelawan di lingkungan perumahan,” tulis laporan itu.

Meskipun sebagian besar anak telah dirawat setelah menderita kekerasan dan penelantaran di tangan anggota keluarga, laporan tersebut mencatat bahwa beberapa pengalaman yang mereka miliki di Lambeth, lebih buruk daripada saat tinggal di rumah bersama keluarga kandungnya.

Dewan, dalam beberapa kesempatan, gagal melindungi anak-anak, termasuk mempekerjakan staf yang diketahui berisiko bagi anak-anak.

Mereka juga gagal menyelidiki karyawan yang dicurigai melakukan pelecehan seksual, dan memaparkan anak-anak ke situasi yang berisiko terjadi pelecehan.

Pada banyak anak yang ada dalam pengasuhan Lambeth, dampaknya angat menghancurkan, kata laporan itu.

Salah satu saksi, yang dikenal sebagai LA-A309, mengatakan, pelecehan membuatnya semakin terombang-ambing.

“Saya merasa sejak usia dini bahwa perasaan saya tidak penting. Bahwa rasa sakit saya itu tidak masalah. Sudah jelas sejak usia dini bahwa tidak ada yang benar-benar peduli pada saya," ujarnya.

Selama lebih dari 40 tahun, hanya ads satu karyawan senior yang didisiplinkan karena ambil bagian dalam pelecehan.

Enam pelaku pelecehan seksual yang terkait dengan rumah Lambeth, beberapa di antaranya adalah karyawan dewan, juga dihukum karena pelecehan seksual anak antara tahun 1994 dan 2019.

Banyak staf di panti asuhan Lambeth, disebut “menunjukkan ketidakpedulian yang tidak berperasaan terhadap anak-anak rentan yang harusnya dirawat”.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/28/130237470/ratusan-anak-diduga-alami-pelecehan-seksual-di-lambeth-inggris

Terkini Lainnya

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

[UNIK GLOBAL] Viral Pria India Nikahi Ibu Mertua | Galon Air Jadi Simbol Baru Protes Pro-Palestina

Global
Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 4 Rudal Jarak Jauh ATACMS Buatan AS yang Ditembakkan Ukraina

Global
Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Kelompok Bersenjata di Gaza Rampok Bank Palestina Rp 1,12 Triliun

Global
Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Pembicaraan Gencatan Senjata Gaza Dilanjutkan di Mesir

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke