Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Atlet China Keluhkan Kurangnya Langkah Pencegahan Covid-19 di Hotel Olimpiade Tokyo

Kenaikan kasus memaksa panitia penyelenggara melarang adanya penonton baik dari venue di Tokyo maupun tiga prefektur lain yang terdampak.

Di area yang tingkat kasusnya rendah, pertandingan bisa digelar dengan penonton yang terbatas. Fans dari luar negeri dilarang masuk.

Panitia Olimpiade Tokyo menjanjikan event bakal digelar dengan mempertimbangkan keselamatan peserta dan ofisial.

Hanya saja setelah tiba di Enoshima, pulau kecil yang akan menjadi venue cabang olahraga layar, tim layar China langsung melayangkan keluhan.

Dilansir AFP Senin (12/7/2021), tim "Negeri Panda" mengeluh hotel tempat mereka menginap kurang penanganan Covid-19.

Zhang Xiaodong, Kepala Asosiasi Layar China menyatakan, mereka mendapatkan kamar di lantai pertama.

"Tetapi kami dicampur dengan turis biasa yang jelas-jelas menimbulkan rasa waswas," keluh Zhang kepada Xinhua.

Zhang menerangkan, saat ini dia tengah mendiskusikan solusinya dengan pihak penyelenggara setempat.

Kampung Atlet yang berlokasi di ibu kota Jepang tersebut memang ditutup, dengan hanya staf tertentu yang boleh masuk.

Tetapi cabor layar maupun selancar angin diadakan jauh dari desa. Tim peserta akan menginap di penginapan yang ditunjuk panitia.

Komite Olimpiade Internasional (IOC) menerbitkan buku pedoman yang menawarkan instruksi agar atlet merasa aman.

Hanya saja, IOC dilaporkan tidak bertanggung jawab jika saja ada peserta yang sampai dinyatakan positif.

Panitia menyatakan, para peserta dan ofisial akan terus dicek kondisinya selama mereka berada di Jepang.

Sementara meski tidak diwajibkan, IOC meminta atlet untuk divaksin sebelum upacara pembukaan dihelat 23 Juli nanti.

https://www.kompas.com/global/read/2021/07/12/145432270/atlet-china-keluhkan-kurangnya-langkah-pencegahan-covid-19-di-hotel

Terkini Lainnya

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Saat Mahasiswa Columbia University Tolak Bubarkan Diri dalam Protes Pro-Palestina dan Tak Takut Diskorsing... 

Global
ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

ICC Isyaratkan Keluarkan Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu, Israel Cemas

Global
[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

[POPULER GLOBAL] Bom Belum Meledak di Gaza | Sosok Penyelundup Artefak Indonesia

Global
Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Pria Ini Memeluk 1.123 Pohon dalam Satu Jam, Pecahkan Rekor Dunia

Global
Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Ukraina Gagalkan 55 Serangan Rusia di Donetsk

Global
Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Datangi Arab Saudi, Menlu AS Bujuk Normalisasi Hubungan dengan Israel

Global
Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Saat Bangladesh Liburkan Sekolah secara Nasional karena Gelombang Panas...

Global
Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Sepak Terjang Alexei Navalny, Pemimpin Oposisi Rusia yang Tewas di Penjara

Internasional
Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Bendungan Runtuh Akibat Hujan Lebat di Kenya Barat, 40 Orang Tewas

Global
3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur 'Facial Vampir' di New Mexico

3 Wanita Mengidap HIV Setelah Prosedur "Facial Vampir" di New Mexico

Global
Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Hamas Luncurkan Roket ke Israel dari Lebanon

Global
PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

PM Singapura Lee Hsien Loong Puji Jokowi: Kontribusinya Besar Bagi Kawasan

Global
Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Sejak Apartheid Dihapuskan dari Afrika Selatan, Apa Yang Berubah?

Internasional
Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Dubai Mulai Bangun Terminal Terbesar Dunia di Bandara Al Maktoum

Global
Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Punggung Basah dan Kepala Pusing, Pelajar Filipina Menderita akibat Panas Ekstrem

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke