LONDON, KOMPAS.com - Inggris mencurigai UFO yang muncul di wilayahnya adalah drone canggih dari Rusia dan China, sehingga perlu dipantau.
Tobias Ellwood, ketua Komite Pertahanan Inggris mengatakan kepada The Sun Online bahwa Inggris harus mengikuti jejak AS yang saat ini sedang mempersiapkan laporan intelijen penting tentang UFO.
UFO mulanya diyakini hanya teori konspirasi, kini telah menjadi perdebatan keamanan nasional di berbagai negara setelah serangkaian video yang direkam personel militer di AS muncul.
Masalah UFO yang sekarang sering disebut sebagai Fenomena Udara Tak Dikenal (UAPs), telah menarik perhatian Senat di AS dengan meminta laporannya, dan akan dirilis pada Juni ini.
Masalah UAPs telah dibahas dalam konferensi pers Gedung Putih, mantan pejabat pertahanan, dan setidaknya dua mantan presiden, yaitu Barack Obama dan Bill Clinton.
Pejabat intelijen AS telah menyusun dokumen untuk Kongres setelah sejumlah video yang direkam oleh personel Angkatan Laut dan Angkatan Udara AS bocor di media.
Rekaman aneh menunjukkan penampakan benda-benda yang tampaknya menentang semua pemahaman konvensional, tentang bagaimana pesawat bergerak.
Penampakan terbaru yang diketahui publik menunjukkan 14 UFO mengerumuni kapal penjelajah USS Omaha pada 2019.
Ellwood yang merupakan mantan menteri pertahanan mengatakan UAPs bisa jadi ancaman drone canggih dari negara-negara seperti Rusia dan China, serta negara yang disebut sebagai kelompok teroris. Sehingga, menurutnya perlu untuk diselidiki lebih lanjut.
Dia menggambarkan laju perubahan teknologi saat ini adalah "fenomenal" dengan kecanggihan yang meningkat dan berpotensi memiliki teknologi hipersonik, berupa drone atau kapal selam tak berawak.
"Jelas ada banyak sekali penampakan (UAPs) yang tidak dapat dijelaskan dan itu tidak bisa dianggap sebagai imajinasi atau berlebihan," kata anggota parlemen Konservatif untuk Bournemouth East itu seperti yang dilansir dariThe Sun pada Kamis (10/6/2021).
“Mengingat munculnya teknologi canggih yang sekarang dimanfaatkan oleh aktor negara dan non-negara, kami membutuhkan pemeriksaan dan pengawasan yang lebih baik terhadap wilayah udara kami," ungkapnya.
"Kita harus dapat menyingkirkan, mengidentifikasi, dan memberi label objek apa pun di langit kita, dan saat ini kita tidak dapat melakukannya, yang mengarah pada semua jenis spekulasi tentang apa yang mungkin ada di luar sana," lanjutnya.
Sementara ini, pemerintah Inggris belum merespons secara formal masalah UAPs, hanya menegaskan bahwa pihaknya tidak memiliki program investigasi UFO.
Pemerintah Inggris mengatakan bahwa departemen tersebut telah dibubarkan pada 2009. Namun, diperkiran dapat dihidupkan lagi tergantung hasil temuan AS, menurut laporan The Telegraph.
Menurut Ellwood yang berkata kepada The Sun Online, "Siapa pun yang memanfaatkan teknologi ini lebih awal, akan memiliki keunggulan strategis dan operasional, dan garis pertahanan pertama adalah memahami apa yang ada di sana (UAPs)."
Sejuh ini, Rusia dan China dicurigai kuat sebagai pihak yang bermain di balik fenomena UFO, tetapi kecurigaan juga datang kepada pihak-pihak non-negara.
"Banyak teknologi kini sangat kecil diciptakan, bahkan mungkin tidak terlihat dengan mata telanjang, dan agar tetap terdepan, Inggris harus berinvestasi di ranah ini," ungkapnya.
"Kita harus mengambil keuntungan dari Amerika yang berada di depan permainan ini, belajar dari pengalaman mereka dan menerapkannya di sini," terangnya.
Bisa dibayangkan bahwa teknologi drone canggih dapat disamarkan agar tidak memiliki karakteristik penerbangan tradisional untuk membuatnya lebih sulit untuk diidentifikasi, tambahnya.
"Jika Anda tidak memiliki jawaban, Anda menyadari betapa rentannya Anda. Amerika telah meningkatkan kemampuan untuk lebih memahami hal ini, kita harus melakukan hal yang sama," kata Ellwood.
https://www.kompas.com/global/read/2021/06/11/182615270/di-inggris-muncul-kecurigaan-ufo-adalah-drone-canggih-dari-rusia-dan