Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Singapura: Mengecewakan Progres Penyelesaian Krisis Kudeta Myanmar "Sangat Lambat"

CHONGQING, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan mengatakan pada Senin (7/6/2021) bahwa progres penyelesaian krisis kudeta Myanmar yang "sangat lambat" membuat kecewa.

Situasi di Myanmar menjadi salah satu yang dibahas dalam diskusi di Pertemuan Spesial ASEAN dengan Menteri Luar Negeri China di Chongqing, China.

"Semua bersatu dalam keperluan untuk segera menghentikan kekerasan, tentang perlunya pembebasan tahanan dan untuk negosiasi serta dialog yang berarti di antara berbagai pihak," ujar Balakrishnan seperti yang dilansir dari Channel News Asia pada Senin (7/6/2021).

"Dan penunjukkan duta ASEAN akan masuk akal, jika ada keinginan tulus di dalam Myanmar sendiri untuk dialog dan negosiasi serta rekonsiliasi yang tulus. Jadi ini masih dalam proses," jelasnya.

"Sejujurnya kami kecewa karena progresnya sangat lambat. Sayangnya, kita tahu bahwa masih ada warga sipil yang menjadi korban luka atau tewas," ungkapnya.

Selain itu, Menlu Singapura ini menyebutkan bahwa masih banyak tahanan politik yang tidak dibebaskan.

Menurut politisi Partai Aksi Rakyat Singapura ini, "tidak ada tanda-tanda nyata dari hasil dialog dan negosiasi politik yang berarti. Jadi, kita harus mengawasi."

Balakrishnan menegaskan bahwa peran utama ASEAN adalah bukan untuk ikut campur masalah dalam negeri Myanmar, "pada akhirnya, hanya orang-orang di Myanmar yang dapat menentukan masa depannya".

"Namun, ASEAN siap membantu, mendukung, memfasilitasi mediasi, jika memungkinkan, tetapi kami harus menunggu. Ini mengecewakan, tapi tidak jangan putus asa," ucap Menlu Singapura.

https://www.kompas.com/global/read/2021/06/08/112927370/singapura-mengecewakan-progres-penyelesaian-krisis-kudeta-myanmar-sangat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke