Pantauan langsung Kompas.com dari lapangan pada Minggu siang menunjukan, pusat-pusat kota yang selalu ramai seperti Marina Bay dan surga belanja Orchard Road terlihat sepi.
Kendaraan-kendaraan bermotor Singapura yang tidak pernah berhenti lalu-lalang di jalan-jalan utama berkurang drastis. Bus-bus kota tetap beroperasi seperti biasa mengisi kehampaan di jalan.
Mereka berpiknik di sudut-sudut kota seperti Taman Merlion, Orchard Road, dan Kebun Raya. Kali ini mereka hanya dapat menggelar tikar dengan maksimal satu orang lainnya, karena pemberlakuan kebijakan maksimal dua orang untuk berkumpul bertatap muka.
Marina Bay yang biasanya penuh sesak pengunjung pada Minggu terlihat kosong melompong. Hanya ada segelintir pesepeda dan pelari yang sedang berolahraga.
Toko-toko ritel tetap dapat beroperasi namun jumlah pengunjung dapat dihitung dengan jari tangan.
Meja-meja kedai kopi berjajar tanpa kursi mematuhi peraturan pemerintah yang melarang konsumsi makanan di pusat-pusat makanan. Warga hanya diizinkan takeaway atau membawa pulang makanan.
Sunyinya Singapura mirip seperti ketika circuit breaker diberlakukan tahun lalu dari 7 April hingga 1 Juni.
Lockdown parsial 2020 melumpuhkan ekonomi Singapura dan menjadikan negeri pulau itu mati suri. Hampir tidak terlihat manusia di sudut-sudut kota yang selalu padat itu.
Kebijakan lockdown parsial terbaru diambil setelah melonjaknya penyebaran angka infeksi lokal Covid-19 di Singapura sejak 27 April lalu.
https://www.kompas.com/global/read/2021/05/16/193247270/potret-lockdown-kedua-singapura-sunyi-senyap-pada-hari-pertama