DUBAI, KOMPAS.com – Para model yang berpose telanjang di sebuah balkon lantai atas di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), akhirnya dideportasi kembali ke negara asalnya di Ukraina.
Sekitar 20 model tersebut diterbangkan ke negara asalnya setelah ditahan selama sembilan hari. Selain dideportasi, mereka juga dilarang memasuki UEA selama lima tahun.
Sebelumnya, para model ini ditangkap otoritas UEA setelah foto-foto telanjang mereka di balkon gedung di Dubai tersebar luas dan menjadi viral.
Salah satu model, Yulia Ulyanochkina (19), mengungkapkan kondisi sel tahanan yang mereka tempati saat mereka ditahan.
Model tersebut mengeklaim, mereka ditahan di dalam sel tahanan yang sempit, tanpa jendela, dan tidak sehat. Ulyanochkina menjadi orang pertama yang masuk sel.
“Saya tidur di kasur yang kotor. Aku jadi histeris. Gadis-gadis itu datang satu per satu. Baru setelah itu kami menyadari bahwa kebebasan kami dirampas. Itu menakutkan,” tutur Ulyanochkina.
Melansir The Sun, Jumat (16/4/2021), Ulyanochkina menuturkan bahwa mereka bahkan tidak diberi akses ke hal-hal dasar seperti kertas toilet dan sikat gigi.
“Kami semua telah dilarang memasuki negara-negara Teluk selama lima tahun. Periode ketidakpastian adalah yang paling sulit, ketika Anda duduk dan tidak tahu apakah Anda akan diberikan enam bulan atau dibebaskan,” kata Ulyanochkina.
Sementara itu, para ahli berujar bahwa para model tersebut cukup beruntung tidak dipenjara selama enam bulan karena melanggar undang-undang kesusilaan publik yang ketat di UEA.
Sementara itu, Vitaliy Grishin (41), pria yang mengatur sesi pemotretan para model telanjang itu, menghadapi tuduhan mengatur sesi foto tidak senonoh.
Model lain, Diana (19), mengaku bahwa mereka dibawa ke sel berukuran kecil. Dia memperkirakan, ukuran selnya itu dua meter kali dua meter, dengan kasur yang sangat tua.
“Kami semua, 12 orang, duduk di kasur itu. Ada seorang wanita hamil yang meninggal di sel yang berbeda. Dia meninggal, dia sama sekali tidak diberi bantuan,” tutur Diana.
Model lain yang ikut ditahan, Irina Sotulenko (23), tidak menduga bahwa mereka akan mendapat banyak masalah karena ikut pemotretan telanjang.
“Bayangkan, satu kasur, dua selimut, 12 perempuan, dan mereka meneriakkan sesuatu dalam bahasa Arab,” kata Sotulenko.
Pada satu titik, mereka mengaku dijejalkan dalam sel bersama narapidana Nigeria yang memiliki bayi.
"Setiap 30 menit ada bpemeriksaan untuk memastikan tidak ada yang melarikan diri. Tidak ada tisu toilet, hanya air. Kami akhirnya membeli sikat gigi pada hari kelima. Pembalut diberikan pada hari ketiga,” ujar Sotulenko.
Sotulenku berkata, mereka hanya membawa baju yang menempel di badan mereka ketika dipenjara.
"Salah satu gadis memiliki masalah ginjal tetapi tidak diberi obat. Hal terburuk adalah para sipir, mereka menertawakan kami,” tutur Sotulenko.
Diana berujar, salah satu sipir membuat lelucon bahwa salah satu mereka, yang diisolasi karena virus corona, telah meninggal.
“Lelucon macam apa itu?” ujar Diana dengan kesal.
Di antara para model tersebut, salah satu di antara mereka belum boleh dipulangkan dan tetap berada di Dubai karena Covid-19.
Satu model lagi juga tetap ditahan di Dubai karena dilaporkan menghadapi dakwaan terpisah.
“Ada dua perempuan yang tersisa di sana, satu mengidap virus corona dan yang lain memiliki kasus terpisah terhadapnya,” kata Sotulenko.
“Kami berharap mereka tidak akan tinggal di sana terlalu lama, di sana sangat dingin,” imbuh Sotulenko.
“Showernya sangat dingin. Kami kehilangan berat badan. Tahanan lain memiliki telepon, buku, TV plasma, tetapi tidak di sel kami,” sambung Sotulenko.
Pria lain bernama Alexey Kontsov (33) juga ikut ditahan karena diduga hadir saat pemotretan berlangsung. Dia merupakan pria Rusia dan merupakan seorang bos perusahaan IT.
Kontsovdituduh melanggar norma moralitas publik dan mengatur sesi foto tidak senonoh.
Fotografer bernama Alexander Ten terbang ke Rusia sebelum polisi Dubai mulai menangkapi para model.
https://www.kompas.com/global/read/2021/04/21/181535270/model-ukraina-yang-berpose-telanjang-di-dubai-dideportasi-dilarang