Kepala Polisi Brooklyn Center, Tim Gannon, dalam konferensi pers menyampaikan bahwa polisi sebenarnya berniat mengambil pistol kejut listrik atau taser, tetapi justru menembakkan senjata api.
"Polisi itu menarik pistolnya alih-alih taser," kata Tim Gannon dalam konferensi pers pada Senin (12/4/2021) yang dikutip AFP.
"Ini adalah kejadian tak disengaja yang mengakibatkan kematian tragis Tuan (Daunte) Wright," lanjut Gannon.
"Tak ada yang bisa saya katakan untuk mengurangi rasa sakit keluarga Tuan Wright."
Gannon lalu memperlihatkan rekaman video bodycam polisi dalam penembakan Daunte Wright kepada wartawan.
Akibat penembakan Daunte Wright, Minneapolis kembali dilanda demo ricuh saat menanti hasil sidang George Floyd untuk mengadili mantan polisi Derek Chauvin.
Dalam video tersebut polisi terlihat menarik Daunte Wright keluar dari mobilnya, setelah mencegatnya akibat melanggar rambu lalu lintas.
Saat Daunte Wright berkelit dan berusaha kabur, seorang polisi wanita meneriakkan, "Taser, taser!"
Tak lama kemudian seorang polisi berkata, "Sial, aku menembaknya," saat Wright kabur dengan mobilnya tetapi terluka parah dan akhirnya tewas.
Jam malam di Minneapolis
Otoritas di dan sekitar Minneapolis, Amerika Serikat (AS), pada Senin (12/4/2021) menerapkan jam malam untuk membendung demo ricuh akibat penembakan Daunte Wright.
"Saya mengumumkan keadaan darurat di kota Minneapolis, dan kami menindaklanjutinya dengan jam malam yang akan dimulai pukul 19.00 malam ini (dan) sampai pukul 6.00 besok pagi," kata Wali Kota Brooklyn Center Jacob Frey dalam konferensi pers yang dikutip AFP.
Jam malam juga akan diberlakukan di kota kembar St Paul dan wilayah di sekitarnya termasuk Hennepin County, di mana penembakan Daunte Wright terjadi pada Minggu (11/4/2021).
https://www.kompas.com/global/read/2021/04/13/112628870/penembakan-daunte-wright-terjadi-akibat-polisi-salah-ambil-pistol