Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Demonstran Myanmar Bakar Perusahaan dan Bendera Milik China

Api melalap pabrik garmen JOC di Yangon, berdasarkan laporan media lokal dan keterangan dinas pemadam kebakaran.

Tidak terdapat laporan mengenai korban jiwa dalam kebakaran itu, maupun kerugian yang diderita perusahaan.

Masih di Yangon, sejumlah aktivis membakar bendera China dan mengunggahnya di media sosial Facebook.

Demonstran Myanmar menganggap Beijing sebagai sekutu junta militer. Sebanyak 32 pabrik yang didanai negara itu diserang di Yangon.

Dalam kesempatan lain seperti dilansir Reuters via Channel News Asia Rabu (7/4/2021), sebanyak tujuh orang tewas dalam aksi protes terbaru.

Pihak keamanan menembaki pengunjuk rasa di Kale, saat demonstran menuntut agar pemerintahan sipil dipulihkan.

Harian lokal Mizzima dan Irrawaddy memberitakan, sebanyak lima orang tewas dalam kerusuhan di Kale.

Mereka mengutip warga setempat, yang mengaku mendapatkan informasi dari saksi disertai foto jenazah korban.

Sementara dua pengunjuk rasa ditembak mati di Bago, kota dekat Yangon, seperti diberitakan Myanmar Now.

Pemimpin junta, Jenderal Senior Min Aung Hlaing menuturkan pembangkangan sipil (CDM) sudah membekukan rumah sakit, sekolah, hingga pabrik.

"CDM di sini memang sudah berniat menghancurkan negara. Beda dengan aksi protes yang terjadi di luar negeri," kata dia.

Aosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP) menyatakan, sebanyak 581 orang tewas sejak aksi menentang kudeta terjadi di 1 Februari.

Dari jumlah tersebut, puluhan di antaranya adalah anak-anak yang ditembak mati militer maupun polisi.

https://www.kompas.com/global/read/2021/04/07/183245270/demonstran-myanmar-bakar-perusahaan-dan-bendera-milik-china

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke