"Saya dengan bangga mengumumkan besok (Jumat), 58 hari dari pemerintahan kami, vaksinasi bagi 100 juta orang AS telah kami penuhi," ujar dia.
Preisden berusia 78 tahun itu menyatakan, kebijakannya mencegah Covid-19 dimulai dengan dia dilantik pada 20 Januari lalu.
Saat kampanye, Biden menegaskan dia bakal menggalakkan vaksinasi terhadap 100 juta orang di 100 hari pemerintahannya.
Kini, setelah target itu dia capai dalam waktu relatif singkat, dia menuturkan bakal membeberkan kebijakan baru pekan depan.
Dia menjelaskan delapan pekan lalu, hanya delapan pekan dari warga lansia yang mendapat vaksin Covid-19.
"Kini, sudah ada 65 persen warga berusia 65 tahun ke atas yang divaksinasi," jelas presiden ke-46 AS itu.
Dia menuturkan tingginya lansia yang divaksinasi adalah langkah penting, karena kelompok itu mewakili 80 persen korban meninggal di AS.
Dilansir AFP Kamis (18/3/2021), lebih dari 500.000 orang di "Negeri Uncle Sam" meninggal akibat virus corona.
Sempat menuai keraguan, kini tenaga kesehatan dilaporkan bisa menginokulasi 2-3 juta orang per harinya.
Meningkatnya vaksinasi dibarengi dengan penurunan angka infeksi, memunculkan kepercayaan bahwa ekonomi AS bakal bergeliat kembali.
Namun, pejabat kesehatan setempat tetap menyuarakan peringatan, di tengah meningkatnya lagi infeksi dan strategi vaksinasi yang lambat di Eropa.
Biden juga menanggapi peringatan itu. Dia meminta agar publik AS tidak terlalu berlebihan melakukan euforia.
"Ini bukan waktunya kita lengah Ilmuwan sudah menyebutkan adanya peningkatan kasus di sejumlah negara bagian," kata dia.
Presiden dari Partai Demokrat itu juga meminta publik tetap waspada, karena varian baru Covid-19 bisa membuat situasi lebih buruk.
https://www.kompas.com/global/read/2021/03/19/153354370/biden-yakin-target-vaksinasi-100-juta-orang-di-as-terpenuhi-pekan-ini