TOKYO, KOMPAS.com – Jepang meminta maskapai penerbangan menghindari penggunaan pesawat Boeing 777 dengan mesin Pratt & Whitney 4000 untuk lepas landas, pendaratan, dan penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Pengumuman itu disampaikan oleh Pusat Informasi Layanan Aeronautika Jepang pada Minggu (21/2/2021) sebagaimana dilansir dari Reuters.
Pemberitahuan itu muncul setelah pesawat Boeing 777-200 milik maskapai penerbangan United Airlines di Amerika Serikat (AS) mengalami kerusakan pada mesin kanannya.
Beruntungnya, pesawat tersebut mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Denver pada Sabtu (20/2/2021) dan seluruh penumpang selamat.
Pesawat tersebut berusia 26 tahun dan didukung oleh dua mesin Pratt & Whitney PW4000. Tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.
Diberitakan Kompas.com sebelumnya, Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) melaporkan mesin kanan Boeing 777-200 rusak tak lama setelah lepas landas.
Kepolisian Broomfield mengatakan, pesawat tersebut menjatuhkan puing-puing di beberapa lokasi di Broomfield, Colorado, AS, pada Sabtu.
Polisi AS menyatakan tidak ada korban luka yang dilaporkan atas insiden jatuhnya puing-puing pesawat tersebut.
Petugas Informasi Publik Departemen Kepolisian Broomfield Rachel Welte mengatakan, setiap kerusakan pada permukiman penduduk masih dalam penilaian.
Melansir ABC News, seseorang yang mengetahui situasi tersebut bertutur, penyelidik akan fokus pada kemungkinan kerusakan mesin.
"Beberapa puing mendarat di Commons Park dan di lingkungan Northmoor dan Red Leaf. Petugas patroli sedang bekerja untuk menemukan semua puing-puing itu," terang pihak kepolisian.
Polisi Broomfield mendesak warga untuk tidak menyentuh puing-puing yang mereka temukan dan segera melaporkannya ke pihak kepolisian.
"Hal terpenting saat ini adalah kami sekarang mengamankan tempat kejadian," kata Welte dalam konferensi pers.
Dalam video tersebut, nampak penutup mesin telah terkoyak dan lepas. Api juga masih terlihat di dalam mesin.
https://www.kompas.com/global/read/2021/02/22/072300670/buntut-kerusakan-mesin-jepang-larang-penggunaan-pesawat-boeing-777