Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kesepakatan Nuklir, Menlu AS: Jalan Diplomasi Terbuka untuk Iran

Meski begitu, Blinken juga menegaskan bahwa Iran tidak diizinkan untuk mengembangkan senjata nuklir.

Dalam wawancara dengan National Public Radio, Blinken mengatakan bahwa "jalan menuju diplomasi terbuka" untuk Iran.

Blinken bagaimanapun juga mengatakan bahwa Iran masih jauh dari "patuh" soal kesepakatan nuklir.

Kesepakatan nuklir yang dikenal juga dengan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) belakangan ini menjadi isu penting antara Washington dan Iran.

Blinken menegaskan bahwa sikap AS masih sama, Iran diharapkan lebih dulu mematuhi kembali kesepakatan JCPOA, "Saat ini Iran masih jauh dari patuh jadi kami harus melihat dulu apa yang mereka lakukan."

Ketika ditanya apakah AS telah menghubungi Iran soal ini, Blinken menolak menjawab.

"Saat ini, menurut saya, presiden [Biden] telah sangat jelas terbuka berulang kali tentang posisi kami. Dan kami akan melihat apa, jika ada reaksi dari Iran soal itu," terang Blinken dikutip The Times of Israel, Rabu (17/2/2021).

Saling tunggu dan suruh

Pemerintahan Biden telah berulang kali mengatakan akan kembali ke kesepakatan jika Iran lebih dulu kembali ke persyaratannya, tetapi Iran mengatakan AS harus terlebih dahulu mencabut sanksi sebelum pembicaraan dilanjutkan, menempatkan kedua belah pihak pada jalan buntu untuk saat ini.

Iran secara bertahap melanggar ketentuan kesepakatan, termasuk dalam beberapa bulan terakhir, sejak mantan presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 dan menjatuhkan sanksi pada Teheran.

Pelanggaran Iran belakangan ini di antaranya melebihi batas timbunan pengayaan uranium dari tingkat yang diizinkan.

Serta, menggunakan sentrifugal yang lebih canggih daripada yang diizinkan dalam kesepakatan. 

Diwartakan Kompas.com sebelumnya, Iran berharap AS akan segera mengakhiri sanksi sebelum 21 Februari atau sikap pemerintah Iran akan "mengeras".

Melalui wawancara kepada media Iran Hamshahri Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan UU parlemen memaksa pemerintah untuk memperkuat pendirian terhadap AS jika sanksi kepada Iran tidak dicabut.

"Semakin Amerika menunda-nunda, semakin banyak kerugiannya... tampaknya pemerintahan Biden tidak ingin melepaskan diri dari warisan Trump yang gagal," kata Zarif dalam wawancara yang dikutip Reuters.

https://www.kompas.com/global/read/2021/02/17/111732270/kesepakatan-nuklir-menlu-as-jalan-diplomasi-terbuka-untuk-iran

Terkini Lainnya

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Lebih dari 2.000 Pengunjuk Rasa Pro-Palestina Ditangkap di Kampus-kampus AS

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke