Hanya Memiliki 1 Kamar Tidur, Rumah Ini Dibanderol Rp 18 Miliar

DARLINGTON, KOMPAS.com – Sebuah rumah yang hanya memiliki satu kamar tidur, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi luar akan dilelang dengan harga mulai dari 1,7 juta dollar Australia atau setara Rp 18 miliar.

Rumah tersebut terletak di Darlington, Negara Bagian New South Wales, Australia, dan baru dijual setelah ditinggal pemiliknya selama 10 tahun lalu.

Dilansir dari Mirror, Jumat (18/2/2020), rumah tersebut dilelang oleh situs jual beli properti realestate.com.au mulai Sabtu (19/12/2020).

Di sisi lain, rumah tersebut dilaporkan tampak “berantakan” untuk rumah dengan harga Rp 18 miliar.

Selain itu, ada banyak bagian-bagian rumah yang tampak terkelupas dan banyak sekali tanaman liar yang tumbuh di sekitarnya.

Kendati demikian, agen real estate George Lattouf dari Laing and Simmons-Merrylands mengatakan kepada realestate.com.au mengeklaim ada banyak sekali orang yang menanyakan ihwal rumah tersebut.

Dia berujar bahwa agensinya menerima lebih dari 400 pertanyaan tentang rumah tersebut setelah terdaftar untuk dijual.

Lattouf menambahkan bahwa hampir 100 pembeli potensial diklaim telah melirik minat untuk membeli properti itu.

Ke-100 pembeli potensial tersebut terdiri atas pengembang, keluarga, dan perenovasi yang sedang mencari proyek.

"(Rumah) itu menarik minat cukup banyak orang," kata Lattouf.

Dia menambahkan, orang yang berminat untuk membeli rumah tersebut merupakan orang yang berminat untuk melakukan renovasi ulang.

“Rumah itu tidak pernah diubah (bentuknya) selama lebih dari 40 tahun,” imbuh Lattouf.

Lattouf menuturkan bahwa rumah tersebut memiliki potensi besar untuk direnovasi ulang, terutama bagian belakang rumah tersebut.

Dia menambahkan, jika properti utama dirobohkan, maka akan cukup banyak ruang untuk memulai kembali membangun rumah yang baru.

Selain itu, rumah itu terletak di lokasi yang populer dengan banyak restoran dan kafe yang indah terdekat hanya dengan berjalan kaki.

"Lokasi, pemandangan jalanan, dan lingkungannya fantastis," ujar Lattouf.