Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Seorang Kakek yang Suka Membuat Bising, Meninggal Saat Jalani Hukuman Penjara

LIVERPOOL, KOMPAS.com - Seorang kakek berusia 83 tahun meninggal di dalam penjara, saat ia menjalani hukuman akibat memutar Classic FM terlalu nyaring.

Ian Trainer dijatuhi hukuman 24 minggu pada Februari 2020 karena melanggar aturan menyalakan musik.

OAP dari Aintree, telah memerintahkan untuk tidak memutar musik antara jam 9 pagi dan 10 malam, "di atas tingkat bicara normal" atau 65 desibel, menurut laporan Liverpool Echo.

Meskipun sebelumnya pernah dipenjara karena pelanggaran yang sama, Trainer terus memainkan musik keras.

Melansir Mirror pada Jumat (27/11/2020), Kementerian Kehakiman mengkonfirmasi bahwa pada hari itu dia telah meninggal saat menjalani hukuman.

Seorang juru bicara Layanan Penjara mengatakan, “Narapidana HMP Liverpool, Ian Trainer, meninggal di rumah sakit pada 23 November."

Juru bicara tidak mengkonfirmasikan terkait penyebab kematian Trainer dan mengatakan itu adalah wewenang petugas koroner.

Jaksa Penuntut, Simon Leong, telah memberitahu Pengadilan Magistrat Liverpool bagaimana tetangga Trainer, Thomas Michael Thompson, telah mengalami "kebisingan" dari rumah tetangganya selama beberapa tahun.

Seorang petugas polisi mendatangi perumahan OAP pada 17 Desember 2019, setelah dipanggil untuk keluhan kebisingan oleh tetangga.

Pengadilan mendengar ketika petugas menangkap Trainer dan ia berkata: "Saya suka bermain musik pada tingkat yang saya nikmati."

Pernyataan tersebut, yang dibacakan di pengadilan, juga melaporkan bahwa Trainer mengatakan dia menderita flu yang parah dan "hanya bisa mendengar di satu telinga".

Dia juga memberi tahu petugas bahwa menggunakan steroid untuk kondisi medis berarti dia tidak bisa memakai headphone karena "mengiritasi telinganya".

Di pengadilan, Trainer, yang memiliki gangguan pendengaran, diberikan alat pendengar, sehingga dia bisa mendengarkan proses persidangan.

Memberikan bukti, tetangganya Thompson berkata, “Ini bukan hanya satu hari dalam sepekan, itu setiap hari dalam sepekan."

“Saya pergi pagi-pagi sekali dan keluar sampai sore hari untuk menghindari kebisingan," ujarnya.

“Terkadang sulit dipercaya,” tambahnya.

Thompson merekam kebisingan yang terjadi. Dia merekam dengan berjalan mendekati dinding di ruang tamunya.

Video itu diputar di pengadilan, yang mana memang terdengar musik yang keras dan presenter yang berbicara dalam acara dapat didengar.

Pada Februari 2020, Trainer dihukum penjara 24 minggu karena melanggar perintah batasan menyalakan musik.

Hakim mengatakan kepada pengadilan bahwa dia telah "memainkan musik pada tingkat yang menyebabkan tekanan".

Trainer juga diperintahkan untuk membayar biaya pengadilan sebesar 600 pound sterling (Rp 11,2 juta), dan biaya tambahan untuk korban lebih lanjut kepada Tuan Thompson sebesar 122 pound sterling (Rp 2,3 juta).

Namun, pensiunan itu muncul lagi di Pengadilan Liverpool pada Juni melalui tautan video dari HMP Altcourse, dan dikembalikan ke tahanan.

Dia menghadapi tuduhan melanggar perintah pengadilan lagi dengan memainkan musik terlalu keras.

Trainer mengaku tidak bersalah atas tuduhan tersebut, mengklaim bahwa tuduhan tersebut adalah "kebohongan jahat."

Dia juga mengatakan bahwa dia pada saat itu memiliki "masalah kesehatan yang mendasarinya".

Tidak jelas apakah Trainer, yang telah hadir di pengadilan beberapa kali dalam beberapa tahun terakhir terkait dengan keluhan kebisingan, telah dihukum atas tuduhan baru pada saat kematiannya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/28/181614670/seorang-kakek-yang-suka-membuat-bising-meninggal-saat-jalani-hukuman

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke