Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pompeo Akan Jadi Menlu AS Pertama yang Kunjungi Permukiman Ilegal Israel

Agenda tersebut diungkap oleh laporan-laporan dari surat kabar Haaretz dan situs berita Axios, sebagaimana diwartakan kantor berita AFP pada Kamis (12/11/2020).

Pompeo akan melawat ke kilang anggur Psagot di Tepi Barat, dan juga bakal menjadi Menlu AS pertama yang pergi ke Dataran Tinggi Golan, yang pencaplokannya diakui oleh Presiden Donald Trump.

Kementerian Luar Negeri AS belum mengonfirmasi agenda tersebut, tapi dalam pernyataannya pada Selasa (10/11/2020) dikatakan Pompeo akan mengunjungi Israel dan bertemu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Kunjungan Pompeo dilakukan dua bulans sebelum pelantikan presiden terpilih AS Joe Biden.

Lawatan tersebut juga diadakan tepat satu tahun setelah Pompeo mengatakan bahwa AS tidak menganggap ilegal permukiman Yahudi dalam wilayah pendudukan di Palestina.

Keputusan itu membuat Washington berselisih dengan resolusi Dewan Keamanan PBB dan hampir semua negara kecuali Israel sendiri.

Kilang anggur Psagot dipermasalahkan karena tak mau memberi label pada semua produk yang berasal dari permukiman di tanah pendudukan itu.

Axios dan Haaretz menunjukkan bahwa Psagot kemudian meluncurkan label anggur yang dinamai Pompeo sebagai bentuk penghormatan.

Aaron David Miller diplomat veteran AS di Timur Tengah yang sekarang berada di Carnegie Endowment for International Peace, berkicau di Twitter bahwa kunjungan Pompeo akan melanjutkan kiprahnya sebagai Menlu AS terburuk.

"Ini bukan politik Trump atau Bibi (Netanyahu); ini tentang Pompeo dan 2024," tulisnya.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/13/103723470/pompeo-akan-jadi-menlu-as-pertama-yang-kunjungi-permukiman-ilegal-israel

Terkini Lainnya

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Asal Usul Yakuza dan Bagaimana Nasibnya Kini?

Global
Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Hujan Lebat di Brasil Selatan Sebabkan 39 Orang Tewas dan 68 Orang Masih Hilang

Global
Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: '150.000 Tentara Rusia Tewas' | Kremlin Kecam Komentar Macron

Rangkuman Hari Ke-800 Serangan Rusia ke Ukraina: "150.000 Tentara Rusia Tewas" | Kremlin Kecam Komentar Macron

Global
Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke