Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pemilu Myanmar: Partai NLD yang Dipimpin Aung San Suu Kyi Klaim Kemenangan

NAYPYIDAW, KOMPAS.com – Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang berkuasa di Myanmar mengeklaim bahwa mereka telah memenangkan cukup suara untuk mengamankan kursi mayoritas di Parlemen dan mempertahankan kekuasaan.

Kemenangan tersebut diklaim Partai NLD pada Senin (9/11/2020) setelah ajang pemilihan umum (pemilu) Myanmar digelar pada Minggu (8/11/2020) sebagaimana dilansir dari Associated Press.

Partai NLD mengeklaim kemenangan dalam pemilu Myanmar meski Komisi Pemilihan Umum (KPU) dari negara bagian belum merilis hasil lengkapnya.

“Sekarang saya dapat mengonfirmasi bahwa kami sekarang mendapatkan lebih dari 322 kursi,” kata Monywa Aung Shin, Juru Bicara Komite Informasi Partai NLD.

Parlemen Myanmar memiliki 642 kursi dan Monywa mengatakan partainya menargetkan 377 kursi. “Tapi sepertinya lebih dari itu,” tambah Monywa.

Sebelumnya, KPU Myanmar mengatakan bahwa kemungkinan dibutuhkan waktu selama sepekan untuk merilis hasil pemilu Myanmar secara lengkap.

Pada Senin pukul 20.00 waktu setempat, KPU Myanmar memberikan pengumuman awal bahwa ada sembilan kandidat yang memenangi kursi di Parlemen nasional, semuanya dari NLD.

Yway Mal, layanan penghitungan suara independen, mengatakan NLD telah mengamankan 64 kursi dan lawan utamanya, Partai Persatuan dan Pembangunan, yang memperoleh tujuh kursi.

Aliansi Rakyat untuk Pemilu yang Kredibel (PACE) mengatakan bahwa di hampir sepertiga TPS yang dipantau, beberapa orang tidak dapat memberikan suara karena nama mereka tidak ada di daftar pemilih.

PACE merupakan salah satu organisasi pemantau jajak pendapat terbesar di Myanmar.

Kelompok itu juga melaporkan keadaan pemungutan suara pada hari pemilu berlangsung cenderung damai dan tidak ada insiden besar yang tercatat.

Kemenangan NLD telah diprediksi, meskipun ada spekulasi bahwa kerusakan hubungannya dengan partai-partai berbasis etnis minoritas, yang telah bekerja sama dalam pemilu Myanmar 2015, dapat mengurangi jumlah totalnya.

Sebagian besar rakyat Myanmar memilih NLD karena didasarkan pada popularitas pemimpinnya, Aung San Suu Kyi.

Suu Kyi memerintah Myanmar pada sejak dilantik pada 2016 dengan gelar Penasihat Negara.

Rekor pemerintahan Suu Kyi memang sangat beragam, dengan pertumbuhan ekonomi yang jauh dari harapan dan masih berlangsungnya perselisihan bersenjata selama puluhan tahun dengan etnis minoritas yang menuntut otonomi.

Tetapi di antara orang-orang sebangsanya, dia berhasil mempertahankan citra yang dia bangun selama beberapa dekade sebagai pejuang demokrasi yang melawan kediktatoran militer.

Di luar Myanmar, reputasinya merosot atas kegagalannya membela hak asasi manusia (HAM) minoritas Muslim Rohingya di negara itu.

Pendukungnya dari luar negeri terkejut bahwa Suu Kyi tidak melakukan apa pun mengenai kampanye aksi militer Myanmar pada 2017 yang memaksa sekitar 740.000 Rohingya melarikan diri melintasi perbatasan ke negara tetangga Bangladesh.

Tetapi masalah itu hanya menjadi masalah kecil bagi sebagian besar pemilih, karena prasangka mendalam terhadap etnis Rohingya.

Sebagian besar rakyat Myanmar menilai etnis Rohingya sebagai kelompok imigran ilegal dari Asia Selatan. Padahal keluarga mereka telah tinggal di Myanmar selama beberapa generasi.

Hanya sedikit di antara etnis Rohingya yang memiliki kewarganegaraan atau hak sipil, termasuk hak untuk memilih.

Suu Kyi, dalam beberapa bulan terakhir, telah memproyeksikan citra kepemimpinan yang kuat di media pemerintah dan dalam penampilan media sosial yang disiarkan langsung saat Myanmar berjuang melawan lonjakan infeksi virus corona.

Pada saat yang sama, banyak kampanye konvensional, seperti demonstrasi massa, tidak dilakukan karena adanya pembatasan yang diberlakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona.

Lebih dari 90 partai ikut serta dalam pemilu Myanmar dan 37 juta orang berhak memberikan suara, termasuk 5 juta pemilih pemula.

Pada 2015, NLD meraih kemenangan telak, memberikannya kursi mayoritas di parlemen dan mengakhiri lebih dari lima dekade pemerintahan junta militer.

https://www.kompas.com/global/read/2020/11/10/095012570/pemilu-myanmar-partai-nld-yang-dipimpin-aung-san-suu-kyi-klaim-kemenangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke