Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Rebut Wilayah Pendudukan Armenia, Azerbaijan Bentuk Administrasi Khusus

BAKU, KOMPAS.com – Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev menandatangani dokumen untuk membentuk administrasi khusus sementara di wilayah yang dibebaskan dari pendudukan Armenia di Nagorno-Karabakh.

Dokumen tersebut ditandatangani pada Kamis (29/10/2020) sebagaimana dilansir dari Anadolu Agency.

Menurut dokumen tersebut, administrasi khusus sementara akan dibentuk untuk setiap wilayah dan Kementerian Dalam Negeri Azerbaijan akan menunjuk seorang direktur.

Administrasi khusus tersebut akan melakukan koordinasi dengan Kementerian Pertahanan Azerbaijan dan Dinas Perbatasan Negara.

Mereka juga bertanggung jawab atas keamanan fasilitas infrastruktur, transportasi, telekomunikasi, sistem pasokan energi, air, tangki air, dan fasilitas utama.

Tak luput, administrasi khusus turut bertanggung jawab atas fasilitas pribadi yang menimbulkan bahaya tinggi bagi lingkungan.

Mereka juga akan bertanggung jawab atas pengumpulan informasi, inventaris, dan perlindungan peralatan militer seperti senjata, amunisi, bahan beracun, dan bahan peledak.

Mereka juga mengemban tanggung jawab untuk perlindungan ketertiban dan keamanan publik.

Bersama lembaga terkait, administrasi khusus akan melakukan kegiatan seperti penyisiran ranjau darat, pencegahan tindakan terorisme, spionase, dan sabotase.

Mereka juga akan melakukan kegiatan inventarisasi tanah, real estate, aset budaya, tambang, dan sumber daya alam.

Aliyev mengumumkan bahwa lebih dari 130 desa, empat kota, beberapa permukiman, serta lokasi-lokasi strategis di Nagorno-Karabakh telah dibebaskan dari pendudukan Armenia.

Diberitakan Kompas.com sebelumnya, perang antara separatis Armenia dan Azerbaijan di kawasan Nagorno-Karabakah terjadi tepat satu bulan pada Selasa (27/10/2020).

Sudah tiga kali upaya gencatan senjata dilakukan untuk mendinginkan tensi di kawasan sengketa di Kaukasus, namun konflik kembali terjadi.

Baik Armenia dan Azerbaijan saling menuding sudah melanggar perjanjian gencatan senjata, dan memulai baku tembak di Nagorno-Karabakah.

Azerbaijan dan Armenia saling menyalahkan sebagai pihak yang memulai perang di kawasan Kaukasus itu sejak 27 September lalu.

Separatis dari etnis Armenia merebut Nagorno-Karabakah dari Baku dalam perang 1990-an yang menelan 30.000 jiwa. Sejak saat itu, konflik terus berkecamuk.

Pemerintahan pemberontak menuding Azerbaijan sudah mengembom ibu kota mereka, Stepanakert.

Sementara Baku mengeklaim mereka melancarkan "serangan balasan" untuk melindungi rakyat.

Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan otoritas Nagorno-Karabakah merespons tindakan itu dengan mengumumkan darurat perang.

Mereka juga menggelar mobilisasi militer, yang direspons Aliyev juga dengan mencanangkan darurat perang.

https://www.kompas.com/global/read/2020/10/30/083427570/rebut-wilayah-pendudukan-armenia-azerbaijan-bentuk-administrasi-khusus

Terkini Lainnya

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Hamas Sebut Delegasinya Akan ke Kairo Sabtu Ini untuk Bahas Gencatan Senjata di Gaza

Global
[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

[POPULER GLOBAL] Pelapor Kasus Boeing Tewas | Pria India Nikahi Ibu Mertua 

Global
Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke