Keterangan itu disampaikan para pihak berwenang pada Minggu (6/9/2020).
Sementara itu tim penyelamat menggambarkan bagaimana orang-orang yang selamat melompat ke selokan terdekat untuk menghindari api.
Para jemaah masjid sedang menunaikan shalat malam pada Jumat (4/9/2020) saat ledakan itu mengepulkan bola api ke udara di pusat distrik Narayanganj dekat ibu kota Dhaka.
Ada tambahan 8 korban tewas, termasuk imam dan muazin, sehingga total yang yang terenggut nyawanya kini menjadi 24, kata Samanta Lal Sen juru bicara rumah sakit spesialis luka bakar di Dhaka.
"Kondisi 13 orang yang terluka parah kini kritis. Beberapa dari mereka mengalami luka bakar 70-80 persen," katanya kepada AFP seraya menambahkan ada kekhawatiran jumlah korban bisa meningkat lebih tinggi.
"Sulit bertahan hidup jika ada lebih dari 30 persen tubuh yang terbakar," lanjutnya.
Total ada 45 orang yang terluka, kata polisi.
Seorang warga setempat bernama Mohammad Salim mengatakan, dia bergegas ke masjid setelah mendengar suara ledakan yang mengguncang lingkungan sekitar.
Dia mengatakan, para jemaah yang terbakar melompat ke selokan yang terbuka di samping masjid.
"Mereka merintih 'tolong, selamatkan kami' saat mereka berguling-guling di air selokan untuk mendinginkan tubuh mereka yang terbakar."
"Wajah mereka hangus dan tak bisa dikenali," kata Salim yang kehilangan dua sepupu dan saudara iparnya dalam ledakan itu.
"Saya mengangkat mereka bertiga keluar dari air. Saat saya menyentuhnya, kulit mereka terkelupas dari tubuhnya. Kami membawa mereka ke rumah sakit dengan becak."
Takmir masjid mengarahkan telunjuk ke perusahaan transmisi gas milik negara yang sebelumnya meminta suap, untuk memperbaiki kebocoran itu dengan cepat.
"Sebuah badan penyelidikan sedang menyelidiki bagaimana ledakan itu terjadi dan apakah ada kelalaian di pihak kami," kata direktur pelaksana perusahaan Ali Mohammad Al Mamun kepada AFP.
Para penyelidik mencurigai percikan dari AC yang muncul setelah pemadaman listrik memicu kobaran api.
Pimpinan takmir masjid Abdul Gafur mengatakan ke AFP, masjid mulai bermasalah dengan pipa gas sejak beberapa hari sebelumnya.
Abdullah Al Arefin kepala pemadam kebakaran setempat yang termasuk bagian penyelidik mengatakan ke AFP, takmir masjid sudah mencium bau gas selama 7 hari terakhir.
"Tapi mereka tidak tahu ini bisa menyebabkan kebakaran sebesar ini," katanya.
Menteri Energi Bangladesh Nasrul Hamid yang telah mengunjungi lokasi, memerintahkan penyelidikan atas tuduhan takmir masjid, kata juru bicara kementeriannya yakni Mir Aslam.
Di Bangladesh aturan keselamatan bangunan sering dilanggar. Ratusan orang tewas tiap tahunnya dalam kebakaran di negara berpenduduk 168 juta jiwa itu.
https://www.kompas.com/global/read/2020/09/07/070300270/masjid-jami-meledak-di-bangladesh-korban-tewas-naik-lagi-jadi-24