Situs Porno Ini Galang Dana untuk Selamatkan Katak "Kantong Buah Zakar" yang Nyaris Punah

DENVER, KOMPAS.com - Sebuah situs porno yang berfokus pada webcam ImLive telah meluncurkan kampanye penggalangan dana untuk selamatkan katak skrotum alias katak 'kantong buah zakar'.

Katak skrotum disebut juga katak 'kantong buah zakar' karena kulit kendur keriput di sekujur tubuhnya. Amfibi itu hidup di wilayah Danau Titicaca, antara Peru dan Bolivia, dan posturnya sangat besar.

Panjang tubuh katak skrotum bisa mencapai 20 cm dan beratnya bisa mencapai hampir 1 kilogram.

Kampanye itu dilakukan mulai kemarin, Jumat (4/9/2020) sekaligus menghormati Hari Margasatwa Nasional.

Menurut Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, sekitar 80 sampai 90 persen spesies ini mengalami penurunan sejak tahun 1994 sampai 2004.

Statistik itu dianggap memprihatinkan karena keberadaan katak skrotum sangat penting bagi ekosistem wilayah tersebut.

Untuk bisa menggalang dana, ImLive mengadakan pesta digital bertema binatang liar selama akhir pekan lalu sampai Minggu besok dengan 5 persen dari hasil itu akan disumbangkan ke Kebun Binatang Denvers.

Laman 'pesta' di situs porno itu menghadirkan para pekerja seks komersial memakai kostum hewan.

Kebun Binatang Denver selama ini telah memperjuangkan penyelamatan spesies katak skrotum sejak penurunan populasinya menjadi berita utama tahun 2016.

Saat itu, lebih dari 10.000 katak skrotum dilaporkan mati mendadak. Namun, pada 2017, sekitar 200 kecebong katak skrotum di Kebun Binatang Denver berhasil menetas.

Kebun Binatang Denver adalah satu-satunya institusi di Amerika Utara yang menampung spesies amfibi.

“Di ImLive, kami sangat peduli dengan lingkungan dan sangat bersemangat membantu pelestarian satwa liar,” kata Adrian Stoneman, wakil presiden ImLive.

“Kami meminta seluruh komunitas kami untuk mengalihkan perhatian mereka - dan membantu menyelamatkan - jenis skrotum yang berbeda, spesies berukuran besar yang pernah membengkak jumlahnya di Danau Titicaca sebelum industri komersial memulai kehancurannya.”