Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menteri Perancis: Lebanon "Berisiko Menghilang"

Menteri Luar Negeri Jean Yves Le-Drian mengatakannya jelang kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Beirut pekan depan, guna mendorong rekonstruksi setelah ledakan dahsyat.

"Risiko yang dihadapi adalah Lebanon bisa menghilang. Jadi langkah (reformasi) ini harus dijalankan," kata Le Drian kepada radio RTL dikutip AFP Kamis (27/8/2020).

Menteri Perancis berusia 73 tahun itu menerangkan, negara itu sudah tidak bisa aktif dan mereka butuh penanganan darurat secepatnya.

"Presiden sudha mengatakannya dengan jelas saat berkunjung ke Beirut pada 6 Agustus. Beliau menekankannya lagi dalam kunjungan pekan depan," kata dia.

Kantor kepresidenan menyatakan, Macron tidak hanya menyerukan rekonstruksi. Tetapi juga isu politik di tengah pencarian pemerintahan baru.

Macron disebut berkunjung ke Beirut dua hari setelah ledakan dahsyat mengguncang bagian pelabuhan, membunuh 191 orang dan melukai ribuan lainnya.

Pada 9 Agustus, dia mengetuai konferensi video berisi para pemimpin dunia yang menjanjikan bantuan 250 juta euro (Rp 4,3 triliun) untuk Lebanon.

Le Drian menerangkan, negara itu kini berada di ujung jurang. "Pemerintahan baru harus segera dibentuk. Ada kondisi darurat kemanusiaan dan kesehatan di sana," jelasnya.

Dampak dari ledakan yang disebabkan amonium nitrat tersebut, Perdana Menteri Hassan Diab beserta jajaran kabinetnya mengundurkan diri.

https://www.kompas.com/global/read/2020/08/27/175140670/menteri-perancis-lebanon-berisiko-menghilang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke