Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sampah Masker, Sarung Tangan, dan Botol Disinfektan Cemari Selat Bosporus

KOMPAS.com - Penyelam sekaligus pemegang rekor dunia selam bebas Sahika Ercumen melakukan penyelaman di Selat Bosporus, menyoroti polusi limbah plastik yang berserakan di laut.

Ercumen yang telah menjadi 'Pembela kehidupan bawah air' dari PBB menjadikan penyelaman pertamanya sebagai pengamatan terhadap kehidupan bawah laut di Selat Bosporus.

Melansir Hurriyet Daily, aksi itu didukung oleh Direktorat Jenderal Keselamatan Pesisir untuk Hari Maritim pada 1 Juli lalu.

"Saya sedang menyelam ke dalam sampah plastik," ujarnya sebagaimana dilansir Anadolu.

"Saya tidak tahu bagaimana ikan bisa hidup di sini dan bagaimana kita bisa percaya dan makan produk laut," ujar Ercumen yang mengaku kesulitan saat menyelam dalam kondisi itu.

"Setiap tempat penuh sampah," ujarnya, "Kami berusaha memindahkan sarung tangan, masker, botol disinfektan, kantung plastik, namun itu bukan sesuatu yang bisa kami lakukan (semua). Salah satu tempat paling indah di negara ini dan di dunia ini akan tenggelam dalam sampah plastik."

Menurut Ercumen, lautan yang selama 25 tahun dia geluti mengalami penurunan jumlah populasi ikan karena tersingkirkan oleh sampah plastik yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Saya telah berenang di antara plastik daripada di antara ikan-ikan dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir," ungkap Ercumen.

Dia juga mengatakan bahwa dia kerap menjumpai hewan laut lainnya membutuhkan pertolongan.

Seperti penyu laut yang sering terjebak dalam jaring di sekitar leher mereka dan membuat mereka sekarat.

Terlebih di saat pandemi virus corona, sampah sarung tangan plastik dan masker wajah meningkat di laut.

"Pertama-tama, fakta bahwa mereka (sampah) dibuang membawa risiko besar bagi penyebaran virus," ujar Ercumen.

Menurut Ercumen, harus ada pengelolaan limbah plastik dan non-plastik agar tidak mencemari laut.

Aktivis laut itu juga mengatakan dirinya akan terus berupaya meningkatkan kesadaran tentang polusi laut.

"Sangat tidak mungkin bagi saya untuk membersihkan laut saat menyelam," ujarnya.

Dia juga menunjukkan data bahwa sebanyak 15 persen dari limbah yang terlihat ada di permukaan laut, 85 persen ada di perairan dalam dan tidak mudah membersihkannya.

"Apa yang kami lakukan adalah berusaha meningkatkan kesadaran, karena polusi laut mempengaruhi planet kita bahkan udara yang kita hirup," ujar Ercumen.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/22/133723670/sampah-masker-sarung-tangan-dan-botol-disinfektan-cemari-selat-bosporus

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke