Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Huawei Kian Terisolasi, China: AS Main Kotor

Selain itu, China juga mengungkit persoalan hak asasi manusia di "Negeri Paman Sam", sehubungan dengan kasus rasialisme yang sedang merebak di sana.

Balasan dari Beijing ini muncul sehari setelah AS mengumumkan pembatasan visa bagi karyawan Huawei dan perusahaan-perusahaan China lainnya, jika mereka terlibat dalam pelanggaran HAM.

Kedua negara adidaya itu makin sering bertentangan akhir-akhir ini, termasuk soal kebijakan Beijing tentang Hong Kong.

Akan tetapi jajaran kabinet Trump belakangan ini diliputi suka cita, lantaran semakin berhasil mengisolasi Huawei.

Pada Senin (6/7/2020), Inggis mengumumkan pemblokiran terhadap perusahaan itu.

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Rabu (15/7/2020) mengatakan, ini artinya Inggris bergabung dengan AS dan "banyak negara demokrasi lainnya menjadi 'negara bersih'."

Beijing kemudian menanggapi pernyataan itu dengan berapi-api pada Kamis (16/7/2020).

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying mengungkapkan, "Apa yang dilakukan AS sama sekali tidak 'bersih'."

"Apa yang dilakukannya adalah... permainan kotor," katanya dalam briefing rutin yang dikutip AFP.

Hua kemudian ditanya tentang pengakuan Inggris yang mengubah sikapnya ke Huawei, karena sanksi AS terhadap perusahaan itu.

"Semua ini menunjukkan bahwa pemerintah Inggris memang telah kehilangan kemerdekaan dan otonomi yang berharga atas masalah Huawei."

Wanita itu lalu mempertanyakan dasar dari pembatasan visa AS, dan menuduh bahwa "diskriminasi rasial ada di mana-mana di Amerika".

Ia menyindir, "Jika Bapak Pompeo tulus, kita dapat menahan diri untuk tidak memberlakukan pembatasan visa padanya."

"Kami mempersilakan dia mengunjungi Xinjiang," imbuhnya Hua.

Xinjiang merupakan wilayah di China barat, di mana kelompok-kelompok HAM melaporkan lebih dari 1 juta warga Uighur dan Muslim Turki lainnya diisolasi.

Sebaliknya Pompeo menuding Huawei berada di balik layar dalam pelanggaran HAM, dengan membiarkan China mengintai para pembangkang dan bersekongkol dengan pengawasan Beijing di daerah itu.

China membantah tudingan tersebut.

https://www.kompas.com/global/read/2020/07/16/175243170/huawei-kian-terisolasi-china-as-main-kotor

Terkini Lainnya

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Saat Warga Swiss Kian Antusias Belajar Bahasa Indonesia...

Global
Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Lulus Sarjana Keuangan dan Dapat Penghargaan, Zuraini Tak Malu Jadi Pencuci Piring di Tempat Makan

Global
Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun 'Menampakkan Diri'

Bendungan di Filipina Mengering, Reruntuhan Kota Berusia 300 Tahun "Menampakkan Diri"

Global
Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Pria India Ini Jatuh Cinta kepada Ibu Mertuanya, Tak Disangka Ayah Mertuanya Beri Restu Menikah

Global
Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Perbandingan Kekuatan Militer Rusia dan Ukraina

Internasional
Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Setelah Punya Iron Dome, Israel Bangun Cyber Dome, Bagaimana Cara Kerjanya?

Global
Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Protes Pro-Palestina Menyebar di Kampus-kampus Australia, Negara Sekutu Israel Lainnya

Global
Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Apa Tuntutan Mahasiswa Pengunjuk Rasa Pro-Palestina di AS?

Internasional
Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Setelah Menyebar di AS, Protes Pro-Palestina Diikuti Mahasiswa di Meksiko

Global
Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Dilanda Perang Saudara, Warga Sudan Kini Terancam Bencana Kelaparan

Internasional
Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Rangkuman Hari Ke-799 Serangan Rusia ke Ukraina: Gempuran Rudal Rusia di 3 Wilayah | Rusia Disebut Pakai Senjata Kimia Kloropirin

Global
Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Biaya Rekonstruksi Gaza Pascaperang Bisa Mencapai Rp 803 Triliun, Terparah sejak 1945

Global
Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Paus Fransiskus Teladan bagi Semua Umat dan Iman

Global
Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Rusia Dilaporkan Kirimkan Bahan Bakar ke Korea Utara Melebihi Batasan PBB

Global
Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Turkiye Hentikan Semua Ekspor dan Impor dengan Israel

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke