Berdasar data Universitas Johns Hopkins, dilansir dari CNN (8/7/2020), AS menjadi negara yang paling terdampak Covid-19 dengan total kasus 2,9 juta dan 131.480 angka kematian.
Kemudian di bawahnya adalah Brazil dengan jumlah kasus 1,6 juta dan 66.741 angka kematian.
Negara ketiga dengan kasus terbesar ada di India dengan jumlah kasus 742.417 dan 20.642 angka kematiannya.
Kematian di Eropa dan Amerika Utara sekarang lebih banyak dari pada Asia. Di Amerika Latin, Amerika Selatan, dan Karibia, proporsi kematian global masih terus meningkat.
Saat ini, kasus virus corona telah dilaporkan tersebar di setiap benua kecuali Antartika. Sebagian besar kasus dan kematian justru berada di luar daratan China, di mana wabah ini terdeteksi.
Di China, Provinsi Hubei dengan penduduk 11 juta orang, yang menjadi wilayah dengan jumlah kasus paling tinggi.
Sebagian besar kasus infeksi yang dilaporkan berada di ibu kota Wuhan, di mana pasar hasil laut sekaligus satwa liar di sana diyakini sebagai lokasi awal kemunculan Covid-19.
Meski jumlah kasus terus meningkat, para ahli mengatakan belum tahu pasti seberapa mematikan virus itu, karena sejumlah kasus tidak terdiagnosis, seperti infeksi ringan atau tanpa gejala.
Direktur Institut Alergi dan Penyakit Menular Nasional AS, Dr Anthony Fauci, telah menempatkan tingkat kematian dari Covid-19 sekitar 2 persen, sementara WHO memperkirakan 3,4 persen.
Potensi kematian
Melansir dari Reuters pada Senin (29/6/2020), angka kematian saat itu dilaporkan 500.000 dan lebih dari 10 juta kasus infeksi.
Menurut perhitungan rata-rata dari 1 hingga 27 Juni, terdapat lebih dari 4.700 orang meninggal setiap 24 jam karena Covid-19.
Sehingga, angka kematian itu setara dengan 196 orang per jam, atau satu orang setiap 18 detik yang meninggal karena Covid-19.
Jika dibandingkan dengan sekarang, dimana angka kematian sudah meningkat, maka kematian per satu orang karena virus corona diprediksi butuh waktu kurang dari 18 detik.
Melihat data kasus yang sudah mencapai 11 juta lebih dan angka kematian 544 ribu, diperkirakan angka kematian per detik semakin banyak dari sebelumnya.
Kemudian, Pakar Kesehatan Masyarakat berpendapat faktor demografi suatu negara memengaruhi angka kematian yang timbul.
Beberapa negara Eropa dengan populasi yang usia tua yang banyak, telah melaporkan tingkat kematian yang lebih tinggi.
Pada April, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa melaporkan hasil penelitiannya terhadap lebih dari 300.000 kasus di 20 negara.
Dari hasil itu, ditemukan bahwa sekitar 46 persen dari semua kematian karena Covid-19 dialami di oleh orang tua di atas usia 80 tahun.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/08/175815470/kasus-corona-di-dunia-mencapai-118-juta-satu-kematian-tiap-18-detik