RIYADH, KOMPAS.com - Arab Saudi menyeru kepada komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap Iran dan melanjutkan embargo senjata Dewan Keamanan PBB terhadap negara Republik Islam itu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Pangeran Faisal bin Farhan pada Selasa (30/6/2020).
"Diskusi Dewan Keamanan PBB terhadap laporan yang mengonfirmasi keterlibatan Iran dalam serangan kepada fasilitas-fasilitas minyak Kerajaan Saudi merupakan pengingat kepada komunitas internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap agresi dan teror dari rezim Iran," ungkap Pangeran Faisal dalam salah satu kicauan Twitter.
UNSC telah mendiskusikan dalam rapat virtual pada Selasa kemarin. Hasil rapat yang disampaikan Sekjen PBB Antonio Guterres menunjukkan bahwa kapal missil digunakan Iran dalam beberapa serangan terhadap fasilitas-fasilitas minyak dan bandara internasional di Arab Saudi tahun lalu.
Selama rapat, Amerika Serikat (AS) telah mendorong untuk memperpanjang embargo senjata pada Iran sebelum masa berlakunya habis pada Oktober mendatang.
Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa tidak hanya AS yang menginginkan embargo senjata Iran diberlanjutkan melainkan negara-negara di Timur Tengah juga menginginkan hal serupa.
"Iran telah melanggar embargo senjata bahkan sejak sebelum masa berlakunya habis. Bayangkan jika aktivitas Iran disetujui dan disahkan oleh kelompok ini jika pembatasan dicabut," ujar Pompeo.
Ada pun Menteri Dalam Negeri untuk Urusan Asing Arab Saudi, Adel Al Jubeir dan Perwakilan Khusus AS untuk Iran, Brian Hook mengatakan dalam konferensi gabungan bahwa Riyadh dan Washington bekerja sama untuk mencegah Iran dari aktivitas ekspor senjata.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/01/104354170/arab-saudi-minta-sikap-tegas-internasional-soal-embargo-senjata-iran