Keputusan itu disampaikan Badan Keamanan Penerbangan Uni Eropa (EASA) pada Selasa (30/6/2020).
EASA mengungkapkan kepada PIA, mereka "masih belum yakin" pilot-pilot PIA lainnya memenuhi syarat, dan "telah hilang kepercayaan" pada maskapai tersebut, kata juru bicara PIA Abdullah Khan kepada AFP.
EASA dalam sebuah pernyataan mengatakan, telah menangguhkan PIA dan maskapai penerbangan swasta Pakistan yang lebih kecil.
Sebabnya adalah penyelidikan baru-baru ini yang dilakukan Parlemen Pakistan menemukan sebagian lisensi pilot yang dikeluarkan tidak valid.
PIA dalam beberapa bulan terakhir hanya menerbangkan sebagian kecil rute internasional karena pandemi virus corona.
Namun setelah rute domestik dibuka lagi bulan lalu, langsung terjadi kecelakaan yang menewaskan 98 orang.
Kemudian baru-baru ini PIA membuka lagi pemesanan untuk rute ke 5 kota besar di Eropa, termasuk Paris, Milan, dan Barcelona.
Untuk penerbangan ke Inggris karena sudah bukan bagian Uni Eropa, tidak terpengaruh.
Penangguhan dari Uni Eropa adalah dampak terbaru bagi PIA setelah Menteri Penerbangan Pakistan menguak, 262 dari 860 pilot aktif Pakistan lisensinya tembakan dan memakai joki saat ujian.
Lebih dari setengahnya berasal dari PIA, dan pihak maskapai mengatakan akan segera membekukan 141 dari 434 pilotnya.
EASA mengatakan, pihaknya menangguhkan PIA "karena kekhawatiran tentang kemampuan otoritas yang kompeten untuk memastikan bahwa operator penerbangan Pakistan mematuhi standar internasional yang berlaku setiap saat."
Perdana Menteri Pakistan Imran Khan berkata di parlemen, dia akan merombak PIA dan lembaga-lembaga pemerintah lainnya.
"Saya ingin memberi tahu rakyat saya: Kami tidak punya pilihan lain, reformasi tidak bisa dihindari," katanya pada Selasa (30/6/2020).
Menteri Penerbangan Pakistan Ghulam Sarwar Khan menerangkan, reformasi guna merestrukturisasi PIA akan rampung akhir tahun ini.
Pada 22 Mei pesawat PIA jatuh menabrak permukiman di Karachi. Kecelakaan itu menewaskan 97 orang di pesawat dan seorang anak di permukiman.
Penyelidik mengungkap penyebab kecelakaan karena pilot tidak fokus, yang mengobrol tentang virus corona sehingga tidak menurunkan roda saat percobaan pertama pendaratan Airbus A320.
https://www.kompas.com/global/read/2020/07/01/080000470/ketahuan-lisensi-pilotnya-palsu-pia-dilarang-terbang-di-eropa