Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dengan atau Tanpa Vaksin Virus Corona, Trump Bakal Buka AS

Dia menyamakan proses pembuatan vaksin, disebut sebagai Operation Warp Speed, laksana upaya membuat bom nuklir pertama di Perang Dunia II.

Presiden 73 tahun itu menegaskan, meski tanpa vaksin virus corona, publik harus bisa kembali ke kehidupan normal mereka sesegera mungkin.

Dilansir BBC Sabtu (16/5/2020), banyak pakar meragukan serangan terhadap Covid-19 bisa diberlakukan dalam waktu satu tahun.

Apa itu Operation Warp Speed?

Dalam konferensi pers di Rose Garden Gedung Putih Jumat (15/5/2020), Trump menyatakan proyek itu dimulai dengan studi terhadap 14 kandidat vaksin.

Nantinya, uji coba terhaap ke-14 calon obat bagi Covid-19 itu bertujuan untuk mempercepat pengurusan izin dan penelitiannya.

"Ini berarti besar dan cepat. Sebuah industri masif dan logistik yang belum pernah Anda lihat sebelumnya sejak Proyek Manhattan," jelas Trump.

Dia merujuk kepada proyek pembuatan bom nuklir pertama oleh AS pada 1939 dan selesai 31 Desember 1946, dengan dukungan dari Inggris dan Kanada.

Pemimpin dari Partai Republik itu kemudian menunjuk seorang jenderal Angkatan Darat dan eks petinggi pabrik farmasi untuk memimpin proyek.

Mereka adalah Moncef Slaoui, yang sebelumnya memimpin divisi vaksin pada raksasa farmasi asal Inggris, GlaxoSmithKline (GSK).

Kemudian Jenderal Gustave, pejabat di Komando Material Angkatan Darat AS, bakal didapuk sebagai chief operating officer proyek.

Proyek pengembangan vaksin virus corona ini bakal menjadi kerja sama antara pemerintah dengan sektor swasta dalam memerangi wabah.

Berbicara setelah presiden, Slaoui menyatakan dengan optimistis, sedikitnya ratusan juta dosis vaksin bakal dikirimkan pada akhir 2020.

Dalam wawancara dengan New York Times, Slaoui mengakui target itu terdengar ambisius. Namun, dia menegaskan tak akan berkomitmen jika tidak yakin.

Banyak ahli menilai, vaksin virus corona adalah satu-satunya yang bisa memberi AS kepercayaan diri untuk membuka kembali negaranya di tengah pandemi.

Apa lagi yang dikatakan Presiden Trump?

Presiden yang juga taipan real estate itu menuturkan, dia tidak ingin publik mengira bahwa mereka baru membuka negara jika ada obat.

"Ada atau tidak adanya vaksin, kami akan tetap buka, dan saat ini kami tengah memulai proses (pembukaan)," jelas suami Melania itu.

Dia mengklaim, dalam banyak kasus mereka terpaksa berjuang ketika obat belum ditemukan atas suatu penyakit, di mana penyakit itu kadang pergi dengan sendirinya.

Sang presiden mengatakan, kemungkinan lembaga pendidikan seperti sekolah akan memulai kembali aktivitas belajar mengajar mereka musim gugur ini.

Sebelumnya, anggota gugus tugas penanganan Covid-19, Dr Anthony Fauci, dalam keterangannya di Senat berujar, adalah berisiko jika membuka sekolah pada akhir 2020.

Saat Trump berbicara, dilaporkan ada mobil yang membunyikan klaksonnya di luar Gedung Putih. Entah apakah perilaku mereka menentang sang presiden.

"Mereka adalah pengemudi yang ramah. Mereka ada di pihak kita. Mungkin saja mereka tengah mengadakan perayaan," papar dia.

Dalam satu kesempatan, Trump yang tidak mengenakan masker meminta seorang jurnalis melepas penutup mukanya agar bisa berbicara dengan baik.

https://www.kompas.com/global/read/2020/05/16/094154470/dengan-atau-tanpa-vaksin-virus-corona-trump-bakal-buka-as

Terkini Lainnya

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Gencatan Senjata di Gaza Masih Bergantung Israel

Global
Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Balita Ini Sebut Ada Monster di Dinding Kamar, Ternyata Sarang 50.000 Lebah

Global
Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Serang Wilayah Ukraina, Pesawat Tempur Rusia Ditembak Jatuh

Global
Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Remaja 16 Tahun di Australia Ditembak di Tempat setelah Lakukan Serangan Pisau

Global
Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Sempat Jadi Korban AI, Warren Buffett Beri Pesan Serius

Global
Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Kompetisi Band Metal Kembali Digelar di Jeddah

Global
Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Di KTT OKI Gambia, Menlu Retno: Negara Anggota OKI Berutang Kemerdekaan kepada Rakyat Palestina

Global
Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Warga Palestina Berharap Perang Berakhir, Tapi Pesimis Gencatan Senjata Cepat Terwujud

Global
Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Politikus Muslim Sadiq Khan Menang Pemilihan Wali Kota London untuk Kali Ketiga

Global
Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Hamas Tuntut Gencatan Senjata Abadi, Israel: Itu Menghambat Proses Negosiasi

Global
Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Makna di Balik Lagu Pop Propaganda Korea Utara yang Ternyata banyak Disukai Pengguna TikTok

Global
Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Rangkuman Hari Ke-801 Serangan Rusia ke Ukraina: Rusia Resmi Buru Zelensky | Ukraina Tembak Sukhoi Su-25

Global
China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

China Luncurkan Chang'e-6 ke Sisi Jauh Bulan, Ini Misinya

Global
Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Rangkuman Terjadinya Protes Pro-Palestina oleh Mahasiswa di 8 Negara

Global
Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Rusia Masukkan Presiden Zelensky ke Dalam Daftar Orang yang Diburu

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke