Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Trump Akan Jual Ventilator ke Negara Berkembang, Termasuk Indonesia

Dilansir dari AFP, Sabtu (25/4/2020), stoknya kini sedang dipenuhi Amerika Serikat (AS) untuk dikirim ke empat negara berkembang tersebut yang sedang berjuang menangani virus corona.

Trump berujar, ia berbicara via telepon kepada Presiden Indonesia, Ekuador, El Salvador, dan Honduras. Ia berjanji AS kirim ventilator yang merupakan peralatan medis vital.

"Kami akan mengirimkan mereka ventilator yang sangat dibutuhkan, yang baru-baru ini kami produksi banyak, dan membantu mereka dengan cara lain," tulis Trump di Twitter tentang teleponnya ke Presiden Ekuador Lenin Moreno.

Michael Kozak, diplomat top AS untuk Amerika Latin, membenarkan bahwa AS menjual ventilator.

"Kami melihat kebutuhan kami terpenuhi; kami bisa menjadi eksportir lagi," kata Kozak kepada wartawan.

"Saya pikir dalam banyak kasus ini negara-negara hanya ingin membelinya. Mereka tidak meminta kami dalam pembiayaan," lanjutnya dikutip dari AFP.

Namun, Kozak mengatakan, beberapa negara dapat menggunakan bantuan dari AS untuk melakukan pembelian.

Gubernur New York Andrew Cuomo mengatakan, mereka sempat kekurangan ventilator pada awal pandemi dan menyalahkan pemerintah federal.

Namun, pekan lalu Cuomo berucap, New York akan mengirim ventilator ke Michigan dan Maryland karena situasinya telah stabil di negara bagiannya sendiri.

New York adalah negara bagian dengan dampak terparah Covid-19 di AS, negara yang angka kematiannya melebihi 50.000 jiwa.

Dengan perusahaan seperti Ford dan General Motors beralih ke produksi ventilator, Trump telah mengklaim bahwa stok secara keseluruhan untuk negara mencukupi, dan para pemimpin asing memintanya untuk mengirim.

"Tidak ada negara yang memiliki perlengkapan seperti kami. Kami memiliki 11 tempat berbeda pembuat ventilator," kata Trump pada Kamis (23/4/2020).

"Negara kita, seperti yang Anda tahu, tidak membutuhkannya sekarang. Gubernur kami sangat puas," kata Trump.

Dalam tweet-nya, Trump memuji Honduras dan El Salvador karena membantu mengekang emigrasi ke AS.

Guatemala juga merupakan sumber utama imigran AS, tetapi untuk sementara waktu berhenti menerima warga yang dideportasi dari AS sehubungan dengan situasi pandemi Covid-19.

Kozak mengatakan bahwa Guatemala--yang tidak disebut Trump dalam tweet tentang ventilator--tidak dihukum.

"Tidak ada hubungan di sini antara kerja sama pemindahan dan ventilator. Kami sedang berusaha mendapatkan obat-obatan dan persediaan medis untuk siapa saja yang membutuhkannya."

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/25/094559870/trump-akan-jual-ventilator-ke-negara-berkembang-termasuk-indonesia

Terkini Lainnya

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Trump Didenda Rp 146 Juta dan Diancam Dipenjara karena Langgar Perintah Pembungkaman dalam Kasus Uang Tutup Mulut

Global
[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

[POPULER GLOBAL] Rudal Korea Utara di Ukraina | Mahasiswa New York Rela Diskors demi Bela Palestina

Global
Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Kapal AL Italia Tembak Drone di Laut Merah, Diduga Milik Houthi

Global
Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Rusia Jatuhkan 6 Rudal ATACMS Buatan AS yang Diluncurkan Ukraina

Global
Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Rusia Terus Serang Kharkiv Ukraina, Warga Semakin Tertekan dan Gelisah

Global
Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Universitas Columbia AS Mulai Jatuhkan Skors ke Mahasiswa Pedemo Pro-Palestina

Global
Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Netanyahu: Israel Akan Serang Rafah dengan atau Tanpa Gencatan Senjata

Global
Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Peringati 75 Tahun Hubungan Bilateral, AS-Indonesia Luncurkan Kunjungan Kampus dan Kontes Fotografi

Global
Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Menlu Inggris: Hamas Ditawari Gencatan Senjata 40 Hari

Global
Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Mengapa Angka Kelahiran di Korea Selatan Terus Menurun?

Internasional
Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Restoran Ini Buat Tantangan Santap Sayap Ayam Super Pedas, Peserta Wajib Teken Surat Pernyataan

Global
Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Kesaksian Perempuan yang Disandera 54 Hari di Gaza: Bunuh Saja Saya Secepatnya

Internasional
India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

India Tangguhkan Lisensi Belasan Produk Obat Tradisional dari Guru Yoga Populer

Global
Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Perlakuan Taliban pada Perempuan Jadi Sorotan Pertemuan HAM PBB

Global
Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Rudal Hwasong-11 Korea Utara Dilaporkan Mendarat di Kharkiv Ukraina

Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke