Sedang Renovasi di Tengah Lockdown, Restoran AS Temukan Cincin Kawin yang Hilang

Tiga tahun lalu, seorang pria New York bernama Mike menikmati makan bersama istrinya, Lisa, di restoran kawasan South Florida.

Saat menikmati makananya, cincin kawin itu disebut terselip dari jarinya dan kemudian jatuh di lantai kayu, di mana mereka berpikir kehilangannya.

Seiring dengan wabah Covid-19, tempat makan bernama Coconut itu hanya menerima pesan antar karena pemerintah setempat memberlakukan lockdown.

Karena itu, manajer Ryan Krivoy memutuskan untuk merenovasi bangunan, antara lain dengan mengganti dek teras yang terbuat dari kayu.

Dilansir Sky News Minggu (19/4/2020), ketika mengangkat papan, dia menemukan banyak benda berharga. Termasuk koin emas dan uang 100 dollar AS (Rp 1,5 juta).

Selain itu, dia menemukan cincin kawin berwarna perak yang berkilau di dalam lumpur. Diukir dengan kalimat "Mike dan Lisa, 08-21-15".

Manajer pemasaran restoran, Sasha Formica, awalnya mengunggahnya ke Facebook dan sempat mengira tidak akan ada yang menanggapi.

Namun, unggahan tersebut ternyata dibagikan lebih dari 5.000 kali sebelum sampai ke pemilik sebenarnya, Lisa beserta mike.

Diberitakan harian lokal The Sun Sentinel, tiga hari sejak unggahan di Facebook itu viral, Lisa segera menelepon restoran.

"Dia menelepon dan berkata 'Anda tentu tidak akan percaya ini. Tetapi saya adalah Lisa'," kata Formica mengenang percakapan itu.

Untuk membuktikan identitasnya, Lisa mengirim foto dirinya makan bersama sang suami di restoran tersebut pada 2017 lalu.

Dia kemudian menerangkan bahwa cincin itu lepas dari jari Mike yang berminyak, dan kemudian berguling masuk ke dalam lantai kayu.

Krivoy sendiri mengungkapkan stafnya tengah bersih-bersih ketika mereka melihat sesuatu yang berkilau sebelum memungut cincin itu.

"Begitu kami mencucinya, kami segera menyadari ada tulisan yang terukir," ucapnya. Coconut kemudian memastikan cincin itu kembali ke pemiliknya.

Dia melanjutkan, pihaknya kemudian mengambil uang 100 dollar dan koin langka dari 1855, yang ditaksir berharga 2.000 dollar (Rp 30,8 juta.