Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Joe Biden Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual kepada Mantan Asistennya, Tara Reade

WASHINGTON, DC, KOMPAS.com - Tara Reade (56), seorang wanita yang pernah bekerja sebagai mantan asisten Joseph R Biden Jr alias Joe Biden (77), menuduh pria yang kini menjadi calon tunggal dari Partai Demokrat untuk Pilpres AS 2020 itu telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya.

Biden dikatakan pernah melakukan pelecehan seksual terhadap Reade pada 1993. Wanita itu pun pernah mengatakan hal tersebut kepada yang lain.

Seorang juru bicara wanita Biden mengatakan bahwa tuduhan itu palsu. Seorang mantan pegawai kantor senat juga merasa tidak pernah mendengar insiden seperti itu.

Sebelumnya pada 2019, Reade juga pernah menuduh Biden melakukan "sentuhan yang tidak pantas" dan kini melayangkan gugat tentang pelecehan seksual yang dilakukan mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu. 

Tara Reade sebelumnya pernah bekerja sebagai asisten Joe Biden di kantor senat. Seperti dilansir New York Times bahwa pada 1993, Biden menyudutkannya di dinding gedung Senat, dan Reade mengaku dilecehkan di sana.

Seorang teman Reade mengatakan bahwa wanita itu memberi tahu soal pelecehan yang diterimanya lebih rinci.

Seorang teman lain dan saudara lelaki Reade mengatakan, wanita itu menceritakan soal pelecehan yang dilakukan Biden selama bertahun-tahun karena meninggalkan luka traumatis.

Meski begitu, seorang juru bicara untuk Biden mengatakan bahwa tuduhan itu salah. Beberapa orang yang bekerja di kantor Senat dengan Reade mengatakan, mereka tidak mengingat pembicaraan tentang insiden seperti itu atau perilaku serupa oleh Biden terhadap Reade atau wanita mana pun.

Dua karyawan magang kantor yang bekerja secara langsung dengan Reade mengatakan, mereka tidak mengetahui tuduhan atau perlakuan apa pun yang mengganggu wanita itu.

Pelecehan yang dilakukan Biden

Reade mengisahkan kepada The Times bahwa pelecehan yang dilakukan Biden pada musim semi 1993 terjadi ketika Reade bermaksud mengantarkan tas olahraga kepada Biden.

Biden tiba-tiba mendorong Reade ke dinding dan mulai menciumi leher dan rambutnya sembari berbicara (melakukan preposisi, melecehkan dalam kata-kata). 

Biden juga menyelipkan tangannya ke dalam blus Reade yang saat itu berwarna krem dan menggunakan lututnya untuk membelah kaki Reade sebelum melecehkan wanita itu di sana.

“Itu terjadi sekaligus. Dia berbicara kepada saya dan tangannya ada di mana-mana, dan semuanya terjadi dengan sangat cepat," kenang Reade.

"Dia menciumku dan dia berkata dengan sangat rendah, 'Apakah kamu ingin pergi ke tempat lain?'," ujar Reade, lalu menarik diri dan Biden berhenti. 

"Dia (Biden) menatapku agak bingung atau kaget. Dia berkata, 'Ayolah, kudengar kau menyukaiku'," kata Reade.

Pada saat itu, Reade mengatakan, dia khawatir apakah dia telah melakukan sesuatu yang salah untuk mendorong kemajuannya.

"Dia mengarahkan jarinya ke arahku dan dia hanya berkata, 'Kau bukan apa-apa bagiku.' Lalu, dia menarik bahuku dan berkata, 'Kamu baik-baik saja, kamu baik-baik saja," ujar Reade.

Biden berjalan menyusuri lorong, dan Reade membersihkan diri di kamar kecil. Dia pulang ke rumah dan terisak. Dia memanggil ibunya, yang mendesaknya untuk segera mengajukan laporan ke polisi.

Reade tidak melaporkan ke polisi. Dia malah mengeluh kepada Marianne Baker, asisten eksekutif Biden, serta dua pembantu utama, Dennis Toner dan Ted Kaufman, tentang pelecehan oleh Biden.

Staf yang dilaporkan menolak untuk mengambil tindakan. Setelah itu dia mengajukan pengaduan tertulis ke kantor personel Senat.

Dia mengatakan, staf kantor mengambil sebagian besar tugasnya, termasuk mengawasi magang, memberinya kantor tanpa jendela, dan membuat lingkungan kerja tidak nyaman baginya.

Pada 2019, Reade bersama tujuh wanita lain menggugat Biden dengan tuduhan pelecehan seksual. 

Biden dikatakan telah mencium, memeluk, dan menyentuh mereka dengan cara yang sangat tidak membuat mereka nyaman.

Reade pribadi mengatakan kepada The Times bahwa saat itu Biden telah secara langsung membelai lehernya dan menyisirkan jari-jarinya di rambut Reade. Biden juga telah menyentuhnya dengan cara yang membuatnya tak nyaman.

Tara Reade diketahui telah melewati serangkaian wawancara untuk menunjukkan bukti. Belasan orang yang bekerja pada Biden pada 1990-an juga telah diwawancara oleh The Times.

Hasilnya, tidak ada tuduhan tentang pelecehan seksual, khususnya pelecehan terhadap Reade.

Pada Kamis, Tara Reade telah mengajukan laporan kepada kepolisian Washington, DC bahwa dia merupakan korban dari pelecehan seksual pada 1993. 

Reade hanya mengatakan keluhannya tentang Biden soal pelecehan seksual itu. Dia mengajukan laporan itu untuk memberi tingkat keamanan tambahan pada dirinya terkait ancaman potensial yang mungkin terjadi setelah pelaporannya.

Sebab, laporan palsu kepada polisi dapat didenda dan dihukum penjara.

Pada 1993, Reade yang pernah bekerja sebagai asisten staf Biden yang mengelola karyawan magang antara Desember 1992 sampai 1993 mengatakan bahwa dia pernah mengajukan keluhan kepada senat saat itu tentang Biden.

Namun, dia tidak mempunyai salinan dokumennya. Tim kampanye Biden sendiri mengatakan tidak ada keluhan.

Tujuh wanita lain yang mengeluh tentang Biden mengatakan bahwa mereka tidak mempunyai informasi baru tentang pengalaman mereka sebagai tambahan dalam laporan.

Akan tetapi, beberapa dari mereka mengatakan percaya dengan apa yang dikatakan oleh Reade.

Menanggapi tuduhan Reade, Kate Bedingfield, wakil manajer kampanye Biden, mengatakan dalam sebuah pernyataan, “Wakil Presiden Biden telah mengabdikan kehidupan publiknya untuk mengubah budaya dan undang-undang seputar kekerasan terhadap perempuan."

Dia menulis dan memperjuangkan pasal dan otorisasi ulang dari Undang-Undang Anti-Kekerasan terhadap Perempuan yang terkenal itu.

Dia dengan tegas percaya bahwa perempuan memiliki hak untuk didengar dengan hormat. Klaim semacam itu juga harus ditinjau dengan teliti oleh pers independen.

Yang jelas tentang klaim ini (adalah) Ini tidak benar. Ini sama sekali tidak terjadi."

Tuduhan Reade bukan perintah dari siapa pun

Reade mengumumkan tuduhan barunya kepada publik ketika Biden mendekati nominasi presiden dari Partai Demokrat setelah memenangkan serangkaian pemilihan primary melawan rival utamanya, Senator Bernie Sanders yang telah mengundurkan diri.

Reade, yang menggambarkan dirinya sebagai "Demokrat generasi ketiga," mengatakan bahwa dia awalnya mendukung Marianne Williamson dan Senator Elizabeth Warren dalam pemilihan yang lebih awal tetapi memilih Sanders di pemilihan utama California bulan lalu.

Dia mengatakan keputusannya untuk maju tidak ada hubungannya dengan politik atau membantu Sanders, dan mengatakan baik kampanye Sanders maupun kampanye Trump tidak mendorongnya untuk membuat tuduhannya.

Jejak karier Reade di kantor senat Biden

Tara Reade mengurus bagian karyawan magang di kantor senat Biden. Dua mantan karyawan magang di sana mengatakan kalau mereka tidak pernah mendengar soal perilaku yang tak pantas dari Biden atau pun melihat secara langsung.

Namun mereka mengonfirmasi kalau Reade tiba-tiba berhenti bekerja di bagian pemantauan magang pada April, sebelum dua mantan pegawai itu mengakhiri magang mereka.

Orang lain yang ada di kantor pada saat itu juga mengingat sosok Reade tapi tidak mengerti soal perilaku yang tak senonoh terhadapnya.

Reade dikenal sebagai rekan kerja yang ramah, peduli, penuh kasih sayang dan dapat dipercaya tapi agak naif.

Dia merupakan seorang ibu tunggal yang mengubah namanya untuk keamanan pribadi saat mengakhiri pernikahan yang kejam pada akhir 1990-an. Selepas itu, Reade sekolah hukum di Seattle.

Setelah meninggalkan kantor Biden, Reade kembali ke Pantai Barat, tempat dia bekerja sebagai senator negara bagian; sebagai advokat bagi korban KDRT (kekerasan dalam rumah tangga).

Dia juga bersaksi sebagai ahli di pengadilan dan untuk organisasi penyelamatan hewan.

Selama bekerja di kantor Biden, Reade bekerja untuk meloloskan Undang Undang kekerasan terhadap perempuan. Oleh Biden, upaya itu dianggap sebagai capaian legislatif paling membanggakan.

Pada 2017, Reade me-retweet pujian untuk Biden dan pekerjaan Biden yang memerangi kekerasan seksual.

Namun dalam beberapa bulan terakhir, feed-nya memberi dukungan untuk Sanders dan memberi kritik kepada Biden.

Reade mengaku kalau dirinya tidak mengungkap soal tuduhan kekerasan tahun lalu karena takut. Setelah keluhan awalnya dilaporkan sebuah surat kabar California, Reade menghadapi gelombang kritik dan ancaman kematian.

Dia bahkan dituduh sebagai agen Rusia karena unggahannya di media sosial Twitter dan Medium yang memuji presiden Rusia, Vladimir Putin. Kini unggahan-unggahan tersebut telah dihapus.

Namun Reade menyangkal dengan mengatakan kalau dia tidak bekerja untuk Rusia dan tidak mendukung Putin. Komentarnya (tentang Putin) dianggap telah ditarik keluar dari konteks yang dia maksud.

Saat itu Reade sedang menulis sebuah novel. "Itu (tuduhan dia agen Rusia) mencoba mencoreng saya dan mengalihkan perhatian dari apa yang telah terjadi.

Tetapi itu tidak akan mengubah fakta dari apa yang terjadi pada 1993." Kata Reade sebagaimana dilansir New York Times.

Upaya permohonan perlindungan Reade

Reade sebelumnya telah mencoba mendapatkan dukungan hukum dari Time's Legal Defense Fund (dana pertahanan hukum Time).

Lembaga yang diinisiasi oleh para wanita terkemuka Hollywood untuk memerangi pelecehan seksual. Permohonan ini pertama kali dilaporkan oleh The Intercept. 

Dana pertahanan tersebut pada akhirnya memberi daftar pengacara dengan keahlian dalam kasus-kasus seperti itu.

Reade mengaku telah menghubungi setiap pengacara namun tidak ada yang mau mengambil kasusnya. 

SKDKnickerbocker, firma konsultasi politik tempat kepala strategi Biden, Anita Dunn, bekerja sebagai direktur pelaksana, memiliki kontrak dengan dana pertahanan hukum Time. 

Dunn tidak pernah bekerja dengan menggunakan dana itu dan perusahaannya tidak diberitahu tentang permintaan kasus Reade. Keterangan itu berdasarkan pernyataan pejabat di dana pertahanan tersebut.

Reade juga menghubungi setidaknya satu dari wanita yang berbicara bersama dengannya tahun lalu tentang kegemaran Biden untuk melakukan kontak fisik.

Lucy Flores, mantan anggota parlemen negara bagian Nevada yang menuduh Biden membuatnya tidak nyaman dengan mencium dan menyentuhnya selama acara kampanye 2014, bertukar beberapa email tahun lalu dengan Reade tetapi menurut Flores, Reade tidak membagikan cerita lengkapnya.

"Biden, bukan hanya melakukan pelukan," kata Flores. “Biden sangat jelas melecehkan perempuan tanpa persetujuan mereka dengan cara yang membuat mereka merasa tidak nyaman.

Apakah dia berpotensi memiliki kesempatan untuk melampaui itu? Itu yang ingin diketahui banyak orang."

https://www.kompas.com/global/read/2020/04/13/140000170/joe-biden-dituduh-lakukan-pelecehan-seksual-kepada-mantan-asistennya-tara

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke