Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Noval, Anak Satpam yang Dapat 5 LoA Kampus Luar Negeri

Kompas.com - 02/05/2024, 15:33 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

Naufal mengatakan, bahwa alasan dari membuat proyek tersebut adalah pentingnya sebuah sistem manajemen pemasaran dioperasikan kepada UMKM.

Penggunaan sistem digital, ucap Naufal, turut memegang peranan penting dalam meningkatkan pendapatan UMKM serta kesenjangan antara usaha besar dan UMKM menjadi titik fokus dalam proyek ini.

"Setelah melalui berbagai proses seleksi, Alhamdulillah kami mendapatkan beasiswa penelitian dari pemerintah berupa pendanaan penelitian serta bimbingan penelitian oleh Yayasan Sagasitas Indonesia," ujar Naufal.

Baca juga: Cerita Devy, Lulus S2 Kedokteran Unair yang Gapai IPK 4,00

Naufal mengungkapkan, proyek tersebut menghabiskan waktu selama 6 bulan dan mengunjungi berbagai UMKM, serta mengumpulkan berbagai data pemasaran dan hasil penjualan yang dilakukan.

"Setelah itu, pada proses pengajuan proposal, Alhamdulillah kami lolos. Tidak berhenti sampai saat itu, kami melakukan kajian lagi lebih dalam untuk membuat penulisan karya utuh, yang mana sayangnya ketika memasuki tahap semifinalis kami harus menerima kegagalan," katanya.

Kegagalan tersebut tidak menurunkan semangat Naufal, namun menjadi pelecut besar baginya untuk meraih prestasi yang lebih banyak. Naufal tetap mengikuti berbagai kompetisi inovasi internasional dengan melanjutkan proyek yang telah ia buat.

"Penting untuk selalu melakukan evaluasi dan pengembangan baru terhadap projek tersebut, yang mana hasilnya kami melahirkan sebuah projek inovasi baru yaitu ‘MEGS: MSMEs and Big Companies Digital Application For Partnership’," imbuhnya Naufal.

Naufal melanjutkan, bahwa inovasi dalam proyek terbarunya memfokuskan kepada cara memudahkan kemitraan untuk UMKM dan usaha besar, sehingga menghasilkan proses kemitraan efisien dan efektif serta dapat menekankan biaya, meningkatkan keuntungan dari kedua belah pihak, dan kedua pihak bida mendapatkan rekomendasi mitra usaha yang baik karena dilakukan secara digital.

"Alhamdulillah satu kegagalan seribu keberuntungan. Dengan projek ini saya mendapatkan empat medali Internasional berupa," katanya.

Empat medali ini antara lain Gold Medal Indonesia Applied Science Project Olympiad dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Silver Medal World Youth Invention and Innovation Award dari Universitas Sarjanawiyata dan Universitas IPB, Bronze Medal International Greenwhich Olympiad dari North London Grammar School, dan terakhir Bronze Medal Asean Innovative Science, Environmental and Entrepreneur Fair dari Universitas Diponegoro.

"Serta ada penghargaan Nasional berupa Medali Emas National Applied Science Project Olympiad dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember dam Penghargaan Spesial dari Yayasan Prestasi Pendidikan Indonesia," lanjutnya.

Ingin jadi perencana kota

Naufal bercita-cita menjadi seorang perencana kota. Mimpinya muncul karena ia melihat di lingkungan rumahnya di daerah Karawang, Jawa Barat, penataan kota dan pemerataan infrastrukturnya butuh perhatian khusus.

Selain itu, Naufal mengatakan bahwa, di Karawang sangat minim ruang hijau di luar rumah.

"Sebagai calon perencana kota, saya akan sangat menaruh perhatian khusus kepada green infrastructure untuk pondasi pembangunan keberlanjutan di lingkungan masyarakat," tutur Naufal.

Karena mimpinya ini, ia mengikuti BIM persiapan ke luar negeri. Pada Desember tahun 2022, Naufal mengungkapkan rasa senangnya dapat diterima menjadi bagian keluarga besar BIM Persiapan Angkatan 3.

Baca juga: dr. Tirta Lulus Cumlaude S2 dari ITB, Kuliah Hanya 1,5 Tahun

Naufal mendapatkan banyak kesempatan untuk mengeksplorasi banyak hal dan menurutnya mengikuti BIM Persiapan merupakan momen terbaik dalam hidupnya.

"Terima kasih BIM, mimpi saya menjadi nyata untuk mendapatkan kesempatan belajar dan pergi ke luar negeri," tutup Naufal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com