Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 dari 10 Remaja Putri di Indonesia Menderita Anemia

Kompas.com - 03/11/2022, 15:13 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Sampai dengan saat ini, angka penderita anemia di Indonesia terbilang cukup tinggi terutama di kalangan remaja putri.

Menurut data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Badan Litbangkes Kemenkes RI tahun 2018, prevalensi anemia pada remaja putri sebesar 32 persen.

Dari data tersebut menunjukkan bahwa tiga sampai empat dari sepuluh remaja putri di Indonesia menderita anemia.

Salah satu penyebab terjadinya anemia adalah malnutrisi, baik karena defisiensi besi maupun karena kecacingan, khususnya di daerah dengan sanitasi rendah dan akses terhadap air bersih yang terbatas.

Baca juga: Cara Dapatkan Bantuan Dana Program Indonesia Pintar SD-SMA

Jika dibiarkan, anemia berisiko memengaruhi kesehatan remaja, misalnya gangguan pada kesehatan jantung, paru, kehamilan, tumbuh kembang, dan kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Hal ini dapat menghambat perkembangan mereka untuk produktif, kreatif, dan berdaya saing di masa depan.

Melihat kondisi tersebut, tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) melakukan kegiatan penyuluhan terkait dengan bahaya anemia dan cacingan di SMP Negeri Satu Atap, Desa Pantai Bakti, Muara Gembong, Bekasi, Jawa Barat.

Sebanyak 83 siswi diikutsertakan dalam penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan yang berlangsung secara berkala sejak Juli hingga Oktober 2022.

Kebiasaan tidak sarapan dan makanan tak memenuhi standar gizi

Ketua Tim Pengmas yang juga merupakan dosen dari Departemen Anatomi FKUI, Isabella Kurnia Liem mengatakan, dipilihnya Desa Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong karena merupakan salah satu daerah pesisir di area Jabodetabek dengan kondisi lingkungan dan penduduk yang cukup memprihatinkan.

Baca juga: Mahasiswa Butuh Modal Usaha? Ini Syarat Dapat Dana hingga Rp 20 Juta

Penduduk umumnya berpenghasilan rendah dan memiliki tingkat pendidikan serta pengetahuan akan kesehatan yang rendah. Kedua faktor tersebut dapat berpengaruh terhadap status gizi anak dan keluarganya.

"Ketidakcukupan gizi dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan salah satunya anemia. Berdasarkan infomasi dari pihak Puskesmas Muara Gembong, masih banyak remaja putri yang mengalami anemia di Desa Pantai Bakti sehingga diperlukan penanganan lebih lanjut,” ujar Isabella dalam keterangan tertulis.

Kegiatan pengmas yang dilakukan, meliputi penyuluhan terkait penyakit anemia yang disampaikan oleh Rahmadini dari Departemen Anatomi FKUI dan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan fisik dan pemeriksaan kadar hemoglobin darah.

Selain itu, dilakukan pula wawancara tentang pola makan dan keluhan penyakit yang sering diderita.

Dari hasil wawancara diperoleh informasi bahwa rata-rata siswi SMP Negeri Satu Atap Muara Gembong memiliki kebiasaan tidak sarapan dan makanan yang dikonsumsi cenderung kurang memenuhi standar gizi sesuai yang dibutuhkan oleh tubuh untuk usia remaja.

Baca juga: Uang Saku Di Atas Rp 10 Juta Per Bulan, Daftar 10 Beasiswa S1-S2 Ini

Kepala SMP Negeri Satu Atap Muara Gembong, Noto Suprapto mengatakan SMP Negeri Satu Atap Muara Gembong sangat senang dengan kedatangan Tim Pengmas FKUI.

"Penyuluhan yang diberikan kepada siswi diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan anemia dan pencegahannya karena para siswi adalah calon ibu di masa depan," kata Noto.

Pengmas ini didukung oleh pendanaan Hibah PPM (Program Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat) Universitas Indonesia, Indomaret, dan Bank Mandiri.

Diharapkan, melalui pengmas ini pengetahuan para siswi SMP Negeri Satu Atap Muara Gembong meningkat dan siswi dapat menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Selain itu, beberapa guru dan siswi juga dipilih dan dibina untuk menjadi kader kesehatan sekolah agar dapat melaksanakan penanggulangan anemia dan mengawasi penerapan PHBS secara berkelanjutan di lingkungan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com