Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dokter RSA UGM Jelaskan Perbedaan Flu Biasa dan Omicron

Kompas.com - 03/03/2022, 17:41 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - "Hari Greges Nasional" sempat menjadi perbincangan netizen di media sosial beberapa waktu terakhir.

Greges merupakan istilah yang biasa digunakan oleh masyarakat Jawa untuk kondisi demam, batuk, pilek dan sakit tenggorokan. "Hari Greges Nasional" pun muncul karena banyaknya masyarakat yang sedang mengalami kondisi tersebut.

Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, Mahatma Sotya Bawono mengatakan bahwa greges merupakan gejala yang biasanya muncul saat seseorang terserang flu.

Namun, dalam situasi pandemi Omicron saat ini, Mahatma mengatakan memang sulit membedakan apakah seseorang terkena flu biasa atau terinfeksi Omicron.

Baca juga: Sering Haus dan Ngantuk Bisa Jadi Gejala Diabetes, Ini Kata Dokter RS UNS

"Sulit dibedakan karena infeksi Omicron memiliki gejala seperti flu biasa," terangnya, Rabu (2/3/2022) seperti dilansir dari laman UGM.

Mahatma menyampaikan, pada flu biasa memiliki gejala demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Kondisi tersebut serupa dengan gejala khas pada Omicron yakni demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan.

Namun, Mahatma menyebutkan salah satu perbedaan dominan antara flu biasa dan omicron.

"Salah satu bedanya yang dominan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu," ucapnya.

Apabila tubuh merasakan gejala greges, Mahatma mengimbau masyarakat untuk beristirahat, membatasi interaksi, dan melakukan isolasi mandiri.

Baca juga: Peneliti IPB Temukan Minuman Penurun Gula Darah Berbasis Rempah

Jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam, maka disarankan melakukan swab test. Pengecekan swab test menjadi upaya yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami adalah flu biasa atau varian Omicron.

Melalui swab test juga diharapkan bisa menekan penularan Omicron. Selain itu, juga melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin, dan orang dengan komorbid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com