Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lolos Persyaratan dan Verifikasi, SLBN A Pajajaran Adakan PTM Terbatas

Kompas.com - 14/09/2021, 20:09 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.comPembelajaran tatap muka (PTM) terbatas sudah bisa dilakukan di daerah dengan status PPKM level 1-3.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim juga terus melakukan peninjauan langsung terhadap pelaksanaan PTM terbatas di sejumlah provinsi.

Satuan pendidikan juga berbenah agar bisa memberikan layanan PTM terbatas bagi para siswanya.

Tak hanya sekolah reguler, persiapan PTM terbatas juga dilakukan di sekolah luar biasa. Dengan mempercepat pelaksanaan PTM terbatas ini diharapkan mencegah learning loss yang dikhawatirkan banyak pihak jika belajar online dilakukan dalam waktu berkepanjangan.

Baca juga: Indofood Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan SMK, D3, dan S1, Ayo Daftar

Ketua Satuan Tugas (Satgas) PTM Terbatas SLBN A Pajajaran, Budi Siswati mengatakan, sekolahnya telah ditunjuk sebagai sekolah piloting pelaksanaan PTM terbatas di Kecamatan Cicendo, Bandung, Jawa Barat.

"Kita sudah penuhi semua persyaratan dan lolos verifikasi, jadi sudah diizinkan menjalani PTM terbatas," kata Siswati seperti dikutip dari laman Dinas Pendidikan Jawa Barat, Selasa (14/9/2021).

PTM terbatas di SLBN A Pajajaran

Siswati mengungkapkan, pada PTM terbatas, hanya 50 persen siswa yang melakukan pembelajaran di kelas, dengan durasi 80 menit per dua mata pelajaran.

Pembelajaran dilakukan dengan sistem blok per minggu. Sedangkan sebagian lainnya masih melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

"Jadi, minggu ini dimulai dari kelas XII, minggu depan kelas XI, dan seterusnya," tuturnya.

Baca juga: PT Ultra Sakti Buka Lowongan Kerja bagi Lulusan D3-S1 Fresh Graduate

Dalam melaksanakan PTM terbatas, pihaknya berusaha memenuhi sarana dan prasarana protokol kesehatan (prokes).

Selain itu hampir 100 persen guru dan tenaga kependidikan serta siswa SLBN A Pajajaran telah divaksin.

"Yang belum itu sebagian karena sedang sakit atau kondisinya memang belum boleh divaksin atas anjuran dokter. Selain itu, ada juga yang belum dapat vaksinasi di daerah tempat tinggalnya," ungkap Budi Siswati.

Pihak SLBN A Pajajaran mendorong seluruh siswa dan keluarga siswa untuk segera melakukan vaksinasi.

"Kita tawarkan ke orangtua siswa jika ada informasi vaksinasi. Seperti di Mall PVJ dan SMKN 15 Bandung kemarin. Jadi, cepet karena kita jemput bola. Sehingga, saat ada vaksinasi dari pemerintah melalui Kecamatan Cicendo, hanya tinggal sebagian kecil yang divaksin," imbuhnya.

Baca juga: Kenali Jenis Beasiswa Kuliah Sebelum Memilih

PTM terbatas disambut postif orangtua siswa

Menurut Siswati, respons siswa dan orangtua juga sangat positif menghadapi PTM terbatas ini. Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk terus mematuhi protokol kesehatan.

"Kita harus selalu siap hadapi Covid-19 hingga menjadikan hidup kita berdampingan dengan Covid-19, seperti kita menghadapi flu. Protokol kesehatan harus selalu dijaga. Mari membiasakan diri dari new normal (kebiasaan baru di masa Covid-19) menjadi normal," tegas Budi.

Baca juga: Penerimaan Calon Perwira Prajurit Karier TNI 2021 Dibuka bagi D4-S1, Ini Infonya

Selain belajar di kelas, para siswa pun belajar tentang Orientasi Mobilitas Sosial dan Komunikasi (OMSK). OMSK ini merupakan keterampilan khusus yang dibutuhkan siswa tunanetra.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com