Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cegah Polusi Udara, BRIN: Ini Pentingnya Uji Emisi Kendaraan Bermotor

KOMPAS.com - Kondisi udara di wilayah DKI Jakarta sedang kurang baik. Karenanya, pemerintah tengah berupaya mengendalikan polusi udara.

Biasanya, polusi udara disebabkan oleh gas buang kendaraan bermotor serta asap dari pabrik-pabrik. Tentu, emisi gas buang ini dapat berdampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

Namun, pengendalian polusi udara ini tidaklah mudah, karena berbagai faktor seperti jenis kendaraan, teknologi mesin, umur kendaraan, dan pola pergerakan manusia dapat mempengaruhi tingkat emisi yang dihasilkan.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengurangi polusi udara ialah dengan melakukan uji emisi kendaraan bermotor.

Dilansir dari laman Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jumat (1/9/2023), uji emisi kendaraan adalah langkah awal yang sangat penting dalam upaya pengendalian polusi udara.

Dengan mengidentifikasi sumber-sumber emisi kendaraan, langkah-langkah yang tepat dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif pada kualitas udara dan lingkungan secara keseluruhan.

Langkah ini merupakan kontribusi penting dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan lingkungan.

Hari Setia Praja, seorang peneliti di bidang konversi dan konservasi energi mengatakan, emisi gas buang kendaraan sangat bergantung pada kecepatan dan arah angin saat pembakaran terjadi.

Hal ini membuat polusi udara dapat tersebar dengan konsentrasi tertentu di berbagai lokasi. Salah satu upaya untuk mengukur polusi udara adalah dengan menggunakan sistem monitoring yang dapat mengukur konsentrasi gas buang di berbagai lokasi.

Akan tetapi, pengendalian polusi udara dari kendaraan bermotor ialah langsung pada sumbernya, yakni emisi gas buang yang berasal dari proses pembakaran dalam kendaraan.

Pemerintah Indonesia juga telah mengeluarkan regulasi terkait dengan emisi kendaraan dan metode uji emisinya.

Tentu tujuan utama dari regulasi ini ialah untuk mengontrol polusi udara dari sisi transportasi berdasarkan sejarah rakyat.

Adapun emisi gas buang dari kendaraan bermotor bisa dari berbagai sumber, terutama dari proses pembakaran yang menghasilkan CO2, A2O, dan nitrogen.

Tetapi, proses pembakaran yang tidak sempurna dapat menghasilkan emisi berbahaya seperti CO, hidrokarbon, NOx, dan partikulat.

Dikatakan Hari, pengendalian emisi CO2 juga merupakan aspek penting dalam upaya mengurangi polusi udara.

Meskipun CO2 adalah hasil pembakaran yang sempurna, gas ini juga dianggap sebagai penyebab perubahan iklim, sehingga regulasi terkait CO2 juga harus diterapkan.

Regulasi emisi kendaraan bervariasi di seluruh dunia, dengan standar Eropa dan Amerika menjadi salah satu yang terpenting. Di Indonesia, standar Eropa menjadi acuan utama untuk mengatur ambang batas emisi kendaraan baru.

Pengendalian polusi udara tidak hanya melibatkan regulasi dan teknologi kendaraan, tetapi juga perubahan perilaku masyarakat.

"Konsep transportasi berkelanjutan yang mencakup penggunaan kendaraan umum, peralihan ke kendaraan listrik, dan perbaikan dalam sistem transportasi dapat membantu mengurangi polusi udara," ujarnya.

Sedang upaya lain yang dilakukan pemerintah ialah tengah mempertimbangkan pengenalan pajak lingkungan untuk kendaraan bermotor berdasarkan emisi yang dihasilkan.

Hal ini diharapkan dapat mendorong pengguna kendaraan untuk memilih kendaraan yang ramah lingkungan.

Cara lainnya ialah masyarakat harus mau menggunakan kendaraan umum. Ia juga menyoroti upaya menuju kendaraan berbasis listrik dan sistem transportasi yang lebih efisien.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/09/03/124041771/cegah-polusi-udara-brin-ini-pentingnya-uji-emisi-kendaraan-bermotor

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke