Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masih Ada Kesempatan Dapatkan Buku dari Nadiem Makarim, Simak Caranya

KOMPAS.com - Pada bulan Mei, tepatnya pada tanggal 17 Mei diperingati sebagai Hari Buku Nasional atau Harbuknas.

Hari Buku Nasional ini rutin diperingati tiap tahun sebagai pengingat bagi masyarakat untuk selalu meningkatkan budaya membaca di semua kalangan.

Apalagi data dari UNESCO menyebutkan Indonesia berada pada urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, artinya minat baca orang Indonesia masih sangat rendah.

Untuk memperingati Hari Buku Nasional, dalam postingan di akun Instagram Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Mendikbud Riset) Nadiem Makarim mengadakan lomba berhadiah buku.

Mendikbud Ristek akan hadiahkan buku

Begini tulisan Nadiem dalam postingannya dalam rangka memperingati Hari Buku Nasional

"Di Hari Buku Nasional ini, saya ingin membagikan buku yang semoga bisa menambah semangat teman-teman dalam membaca.

Saya akan bagikan bagi yang punya cerita menarik soal buku yang mengubah pandangan dan kebiasaan teman-teman. Ceritakan juga di kolom komentar kenapa buku itu bisa mengubah pandangan dan kebiasaan kalian," tulis Nadiem seperti dikutip dari akun Instagramnya, Senin (17/5/2021).

Dalam postingannya, Mas Menteri memberikan waktu satu minggu mulai dari 17 Mei 2021, khususnya bagi para pengikutnya di Instagram untuk mengikuti lomba yang diadakakannya. 

"Satu minggu dari sekarang saya akan pilih 5 orang pemenang dengan jawaban paling menarik ya..," imbuh Mendikbud Ristek dalam postingannya.

Tapi tahukah kamu awal mula Indonesia memperingati Hari Buku Nasional?

Sejarah singkat Hari Buku Nasional

Dilansir dari akun Instagram Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi (Kemendikbud Riset) mengungkapkan, tokoh penggagas di balik peringatan hari buku nasional adalah Menteri Pendidikan Nasional era Kabinet Gotong Royong yaitu Bapak Abdul Malik Fadjar.

Hal ini dilatarbelakangi karena minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah.

Hasil survei yang dilakukan dalam Program for International Student Assessment (PISA) menunjukkan bahwa peringkat nilai kemampuan literasi peserta didik Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara lainnya.

Sehingga sangat penting meningkatkan kebiasaan membaca. Sebagaimana yang telah dicontohkan oleh tokoh-tokoh nasional.

Selain Hari Buku Nasional, dikancah internasional juga ada hari khusus yang dijadikan untuk memperingati Hari Buku Internasional.

Hari buku internasional

Merangkum dari laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, UNESCO menetapkan tanggal 23 April sebagai Hari Buku Sedunia atau lebih tepatnya adalah Hari Buku dan Hak Cipta Sedunia sebagai perayaan buku dan membaca sedunia. Peringatan tersebut ditandai di lebih dari 100 negara di seluruh dunia.

UNESCO menetapkan Hari Buku Sedunia pada 23 April 1995 sebagai penghormatan terhadap beberapa penulis dunia, seperti William Shakespeare, Miguel de Cervantes, dan Inca Garcilaso de la Vega yang meninggal pada 23 April.

Hari Buku Sedunia pertama di Inggris dan Irlandia berlangsung pada tahun 1997 untuk mendorong kaum muda menemukan kesenangan membaca.

Perayaan ini kemudian berlangsung di seluruh dunia untuk mengenali cakupan buku sebagai penghubung antara masa lalu dan masa depan, jembatan antar generasi dan lintas budaya.

Selamat Hari Buku Nasional, mari tingkatkan budaya membaca karena buku adalah jendela dunia. Seperti kata bijak yang pernah disampaikan Muhammad Hatta, 'Aku rela di penjara bersama buku karena dengan buku aku bebas'.

https://www.kompas.com/edu/read/2021/05/20/130741471/masih-ada-kesempatan-dapatkan-buku-dari-nadiem-makarim-simak-caranya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke