Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] BMKG Tegaskan Sesar Sumatera Tidak Memicu Tsunami

Kompas.com - 03/05/2024, 16:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Tersiar peringatan untuk mewaspadai tsunami pada 2024 akibat aktivitas Sesar Sumatera.

Peringatan tersebut mengutip pernyataan Rahmat Triyono yang disebut sebagai Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu keliru.

Narasi yang beredar

Peringatan untuk mewaspadai tsunami akibat Sesar Sumatera disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, akun Instagram ini, dan ini.

Pengunggah menyertakan video berisi peta Sumatera yang diberi garis berwarna putih dan merah.

Berikut teks yang tertera dalam video: WASPADA ADA SUNAMI DI SUMATERA TAHUN 2024.

Pada keterangan video disebutkan, Rahmat Triyono menyatakan gempa dengan magnitudo 6 di wilayah Sesar Sumatera dapat menyebabkan kerusakan yang cukup serius.

Berikut kutipan yang dicatut:

Pada perayaan Hari Meteorologi Dunia Ke-74, saya mengingatkan kembali bahwa sesar Sumatera ini nyata, dan ada ancaman terdapat sumber gempa di darat.

Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, soal tsunami akibat Sesar Sumatera pada 2024.
akun Facebook Tangkapan layar konten dengan konteks keliru di sebuah akun Facebook, soal tsunami akibat Sesar Sumatera pada 2024.

Penelusuran Kompas.com

Rahmat Triyono memang menyampaikan peringatan soal Sesar Sumatera dalam perayaan Hari Meteorologi Dunia ke-74, di Pasaman, Sumatera Barat, pada 23 Maret 2024.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam konteks pesan kewaspadaan.

Namun, atribusi jabatan Rahmat keliru. Rahmat menjabat sebagai Plt Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG.

Sementara, jabatan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG saat ini masih dipegang Daryono.

Daryono membenarkan soal potensi gempa di jalur Sesar Sumatera, sehingga diharapkan ada peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat serta pemerintah.

"Konten yang disampaikan Bapak Rahmat Triyono tersebut adalah benar, sebagai bentuk pesan kewaspadaan terhadap keberadaan sumber gempa Sesar Sumatra, sebagai sumber ancaman gempa di darat," kata Daryono, dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, pada Jumat (3/5/2024).

Kendati demikian, Daryono menegaskan, peringatan mengenai tsunami akibat Sesar Sumatera tidak benar.

Ia menjelaskan, pesan mengenai potensi gempa akibat Sesar Sumatera bertujuan untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi konkret dalam mengurangi risiko bencana.

Misalnya, dengan membuat bangunan tahan gempa atau berbahan ringan. Pembangunan di Sumatera secara khusus dan Indonesia secara umum, diharapkan dapat beradaptasi dengan gempa.

Daryono mengingatkan, jangan sampai asal membuat bangunan dengan tembok tanpa tulangan besi standar yang kuat.

Hal ini penting untuk mengantisipasi terjadinya gempa besar, gempa kecil, gempa jauh, dan gempa hiposentrum.

"Patut disayangkan terkait pemberitaan di atas ada pihak yang tidak bertanggung jawab dengan menghubungkan sumber gempa Sesar Sumatra di darat dengan akan adanya tsunami di Sumatra pada 2024," ujar Daryono.

Meski masyarakat perlu awas karena tinggal di daerah rawan gempa dan tsunami, tetapi tidak perlu resah atau panik.

"Informasi tersebut tidak didasari ilmu pengetahuan dan dampaknya sangat meresahkan warga pesisir Sumatera," imbuh Daryono.

Kesimpulan

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menegaskan, Sesar Sumatera tidak memicu tsunami.

Ia mengatakan, Sesar Sumatera memang berpotensi memicu gempa besar, tetapi peringatan tsunami yang beredar tidak benar.

Pesan tersebut disampaikan untuk meningkatkan langkah-langkah mitigasi konkret dalam mengurangi risiko bencana gempa bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Kesetiaan Marco Reus dan Perpisahannya dengan Dortmund...

Data dan Fakta
[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

[HOAKS] Penemuan Tengkorak Raksasa di Sri Lanka

Hoaks atau Fakta
Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Pakar HAM PBB Serukan Sanksi dan Embargo Senjata terhadap Israel

Data dan Fakta
Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Pembantaian Tulsa, Kekerasan Rasial Terburuk dalam Sejarah AS

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

[HOAKS] Hashim Akui Kemenangan Anies Baswedan di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Menyoal Gazawood dan Pallywood, Tudingan Manipulasi Korban Serangan Israel

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

[KLARIFIKASI] Video Cristiano Ronaldo Dukung Anak-anak Palestina Hasil Manipulasi AI

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

INFOGRAFIK: Foto Keanu Reeves Lari Menenteng Kamera Bukan karena Mencuri dari Paparazi

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

INFOGRAFIK: Menyebar Ikan Lele ke Saluran Air Bisa Cegah DBD? Cek Faktanya!

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

[VIDEO] Konteks Keliru soal Detik-detik Helikopter Presiden Iran Jatuh

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

[HOAKS] Pemain Real Madrid Vinicius Junior Keturunan Indonesia

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[VIDEO] Manipulasi Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Tenzing Norgay, Sherpa Pertama yang Mencapai Puncak Everest

Sejarah dan Fakta
[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

[KLARIFIKASI] Pep Guardiola Enggan Bersalaman dengan Alan Smith, Bukan Perwakilan Israel

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Seniman Suriah Bikin 'Patung Liberty' dari Reruntuhan Rumahnya

[HOAKS] Seniman Suriah Bikin "Patung Liberty" dari Reruntuhan Rumahnya

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com