Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menilik Riwayat Peringatan Hari Buruh di Indonesia

Kompas.com - 02/05/2024, 08:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

Serikat buruh di Hindia Belanda mendapatkan tekanan dan organisasi buruh progresif dibubarkan.

Mereka yang terlibat pemberontakan dibuang ke Digul, Papua. Akibatnya, aktivitas politik buruh menjadi lemah.

Kondisi tersebut terus berlanjut pada masa pendudukan Jepang di Indonesia. Menurut Jafar Suryomenggolo dalam buku Rezim Kerja Keras, pada masa kekuasaan Jepang semua serikat buruh dilarang dan dibubarkan.

Semua potensi tenaga kerja dikerahkan untuk proyek kerja paksa guna mendukung Jepang dalam perang melawan sekutu.

Pada masa itu buruh disebut romusha, artinya buruh kasar. Mereka dipekerjakan dalam proyek militer maupun proyek pekerjaan umum. Perempuan muda juga dipaksa menjadi ianfu, pemuas kebutuhan seksual tentara Jepang.

Hari Buruh baru diperingati kembali pascaproklamasi kemerdekaan, yaitu 1 Mei 1946. Saat itu, peringatan Hari Buruh diselenggarakan ditingkat nasional maupun lokal.

Di tingkat nasional, pemimpin serikat buruh memberikan pidato lewat siaran radio.

Lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, lagu perjuangan buruh “Internasionale”, dan lagu “Satoe Mei” yang merupakan lagu perjuangan buruh di Indonesia ikut diperdengarkan.

Akan tetapi, gerakan buruh di Indonesia pascakemerdekaan mengalami guncangan besar setelah Presiden Soeharto dan rezim Orde Baru berkuasa.

Peristiwa pembunuhan para jenderal di Jakarta atau Peristiwa 30 September 1965, dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan ormas-ormasnya dianggap sebagai pihak yang bertanggung jawab, berdampak besar bagi gerakan buruh.

Organisasi buruh dibubarkan dan dilarang karena pemerintah menganggap mereka bersimpati atau berafiliasi pada gerakan sayap kiri yang identik dengan komunisme.

Kata buruh dihindari oleh pemerintah dan diganti dengan kata karyawan atau pegawai.

Gerakan buruh baru mendapatkan kembali eksistensi dan kekuatan politiknya pada masa reformasi. Sejak kejatuhan Soeharto, hari buruh kembali rutin dirayakan setiap tahun.

Serikat-serikat buruh juga kembali bermunculan dan kembali menunjukkan eksistensinya, seperti Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), dan Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenag Bantah Akad Nikah Hanya Bisa Digelar pada Hari dan Jam Kerja

Kemenag Bantah Akad Nikah Hanya Bisa Digelar pada Hari dan Jam Kerja

Hoaks atau Fakta
Mengenal Lockheed F-117A Nighthawk, Pesawat Siluman Pertama di Dunia

Mengenal Lockheed F-117A Nighthawk, Pesawat Siluman Pertama di Dunia

Sejarah dan Fakta
Dukungan Che Guevara terhadap Pembebasan Palestina...

Dukungan Che Guevara terhadap Pembebasan Palestina...

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Suporter di Spanyol Dipukuli Polisi karena Dukung Palestina

[HOAKS] Suporter di Spanyol Dipukuli Polisi karena Dukung Palestina

Hoaks atau Fakta
CEK FAKTA: Benarkah Harga Beras di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain?

CEK FAKTA: Benarkah Harga Beras di Indonesia Lebih Rendah dari Negara Lain?

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Elpiji 3 Kg Berisi Gas yang Dicairkan, Bukan Air Dingin

[KLARIFIKASI] Elpiji 3 Kg Berisi Gas yang Dicairkan, Bukan Air Dingin

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Angkatan Laut Rusia Gelar Latihan Militer di Lepas Pantai Florida pada Juni 2024

[HOAKS] Angkatan Laut Rusia Gelar Latihan Militer di Lepas Pantai Florida pada Juni 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Angelina Jolie Bicara Genosida Srebrenica, Bukan Konflik Israel-Palestina

[KLARIFIKASI] Angelina Jolie Bicara Genosida Srebrenica, Bukan Konflik Israel-Palestina

Hoaks atau Fakta
Cek Fakta Sepekan: Hoaks Erupsi Tangkuban Parahu | Rekaman CCTV Kasus Vina

Cek Fakta Sepekan: Hoaks Erupsi Tangkuban Parahu | Rekaman CCTV Kasus Vina

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks soal Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

INFOGRAFIK: Hoaks soal Erupsi Gunung Tangkuban Parahu pada 11 Juni

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Egi Tersangka Pembunuhan Vina Dilepaskan karena Salah Tangkap

[HOAKS] Egi Tersangka Pembunuhan Vina Dilepaskan karena Salah Tangkap

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Narasi Keliru soal Foto Kecelakaan di Yunani

INFOGRAFIK: Narasi Keliru soal Foto Kecelakaan di Yunani

Hoaks atau Fakta
Riwayat Industri Minyak Bumi Indonesia, dari Era Belanda ke Pertamina

Riwayat Industri Minyak Bumi Indonesia, dari Era Belanda ke Pertamina

Sejarah dan Fakta
Kilas Balik Pekan Raya Jakarta, dari Monas ke Kemayoran

Kilas Balik Pekan Raya Jakarta, dari Monas ke Kemayoran

Sejarah dan Fakta
[HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

[HOAKS] Cara Menghemat Elpiji dengan Mengelem Karet Tabung

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com