Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar narasi soal serangan laser atau directed-energy weapons (DEW) sebagai penyebab kebakaran hutan di Maui, Hawaii, Amerika Serikat, pada Selasa (8/8/2023).
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, narasi itu tidak benar atau hoaks.
Narasi soal laser sebagai penyebab kebakaran hutan di Maui, Hawaii, disebarkan oleh akun Facebook ini, ini, dan ini.
Akun tersebut mengunggah video eksperimen laser yang diprogram dengan frekuensi tertentu sehingga tidak membakar benda berwarna biru.
Elite global disebut memakai laser serupa untuk menimbulkan kebakaran hutan. Benda-benda berwarna biru, seperti mobil, yang tetap utuh usai kebakaran diklaim sebagai buktinya.
Selain video, ada pula gambar berisi tabel frekuensi dan warna.
Berikut narasi yang ditulis salah satu akun pada 18 Oktober 2023:
Laser dapat diprogram dengan frekuensi tertentu sehingga warna biru tidak terbakar oleh laser. Pada serangan laser DEW di Maui, Hawai itu benda warna biru itu tidak terbakar laser. Karena warna biru memantulkan cahaya laser sedangkan warna lain menyerap cahaya laser.
Perhatikan frekuensi warna biru itu 606-668 Hz (artinya termasuk frekuensi 666 Hz). Elite global memakai serangan laser pada frekuensi 666 Hz sehingga benda warna biru tidak terbakar oleh serangan laser DEW. Perhatikan perbedaan Vidio 1 yg belum distel frekwensi nya yg biru tidak terbakar, tetapi setelah distel Vidio 2 yg biru terbakar, tetapi yg hijau tidak, dan perhatikan tabel warna dan frekwensinya.
Salah satu video menampilkan pengaturan frekuensi dengan alat Shenzhen RelFar Intelligent Technology Co., LTD.
Pada pengujian pertama, laser diatur pada frekuensi 1 kHZ dan membakar kain berwarna biru dan kuning, tetapi kain hijau tidak terbakar.
Kemudian pada frekuensi 5 kHZ, laser tidak membakar kain biru, sedangkan kain kuning dan hijau terbakar.
Dilansir Lead Stories, Profesor Kimia Universitas Willamette, Oregon, Karen McFarlane Holman mengatakan, laser memang mampu memotong dan membakar banyak bahan.
Kendati demikian, teori bahwa benda berwarna biru tahan laser keliru.
Video yang beredar menunjukkan perbedaan antara frekuensi cahaya pada 1 kHz dan 5 kHz, untuk menunjukkan cahaya biru memiliki panjang gelombang yang jauh lebih kecil.