Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.
KOMPAS.com - Di media sosial beredar sebuah video yang diklaim memperlihatkan ulat bulu berbisa yang membahayakan dan berpotensi mematikan.
Narasi yang beredar juga menyatakan bahwa ulat berbisa itu telah membunuh 16 orang anak di Indonesia.
Akan tetapi, setelah ditelusuri, narasi dalam unggahan itu perlu diluruskan karena informasinya keliru.
Video yang diklaim memperlihatkan ulat berbisa telah membunuh 16 orang anak di Indonesia muncul di media sosial. Misalnya, unggahan yang dibagikan oleh akun Facebook ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip), ini (arsip).
Akun tersebut membagikan sebuah video yang memperlihatkan beberapa ulat berbulu berada di atas daun.
Ulat tersebut memiliki bulu tebal menyerupai seekor burung. Video itu diberi keterangan:
Himbauan kepada seluruh masyarakat Indonedia kalo melihat hewan ini tolong hindari, apa lg anak², ini ulat dari America dan nampaknya ulat ini sudah membunuh anak 16 jiwa,
awalnya di kira anak burung jatuh, setelah di pegang anak itu kejang² dan tak lama meninggal, racunnya melebihi bisa ular.
Berdasarkan penelusuran yang dilakukan Tim Cek Fakta Kompas.com, video tersebut identik dengan yang ada di unggahan akun Instagram Mongabay ini.
Dalam video disebutkan bahwa hewan tersebut adalah ulat kucing, ulat asp, atau floof (Megalopyge opercularis).
Dikutip dari npr.org, ulat kucing atau ulat asp merupakan salah satu ulat paling berbisa di Amerika Serikat.
Ulat ini dapat ditemukan hinggap di dedaunan. Habitatnya berada di negara-negara bagian antara New Jersey, Florida, sampai Texas.
Ulat kucing dapat tumbuh lebih dari 1 inci dengan bulu berwarna abu-abu dan oranye yang memiliki kelenjar racun di pangkalnya.
Sengatan ulat kucing yang kuat bisa mengakibatkan rasa sakit selama berhari-hari bahkan berminggu-minggu.
Eric Day, manajer Virginia Tech's Insect ID Lab mengaku pernah terkena sengatan ulat bulu kucing. Menurut dia, sengatan hewan tersebut mengakibatkan luka bakar dan melepuh.