Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Dikutip dari Live Science, arus kuat di sekitar Samudera Selatan Antartika menarik air searah jarum jam melalui Selat Drake dari Pasifik ke Atlantik.
Peneliti di Universitas Sorbonne dan Pusat Penelitian Ilmiah Nasional Prancis (CNRS), Casimir de Lavergne mengatakan, dari berbagai sumber air yang mengelilingi lautan, terdapat clines atau lapisan air dengan sifat berbeda.
Peneliti membedakan percampuran dan pertukaran air. Percampuran berarti mengubah komponen air secara permanen.
Sementara, pertukaran air hanya berpengaruh pada massa air tanpa menyebabkan percampuran sifat-sifatnya.
Pada intinya, percampuran dan pertukaran air laut tidak akan pernah berhenti. Misalnya, air yang lebih hangat dan segar dari lapisan es yang mencair tidak akan banyak tenggelam, sehingga memperlambat pertukaran air.
"Selama masih ada angin dan pasang surut, akan terjadi percampuran, akan ada arus," kata de Lavergne, dilansir Live Science.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa air Samudra Atlantik dan Pasifik dapat bercampur atau menyatu.
Narasi soal air Samudra Atlantik dan Pasifik tidak dapat menyatu muncul karena konteks yang keliru.
Perairan dalam video bukan Samudra Atlantik dan Pasifik, melainkan pertemuan antara air dari Sungai Fraser yang mengandung lumpur dengan air laut di Selat Georgia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.