Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com - Beredar pernyataan dari sebuah akun media sosial yang mengatasnamakan perwakilan Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (UNHCR) di Indonesia tentang pengungsi Rohingya.
Akun tersebut berharap Pemerintah Indonesia dapat memberikan tempat tinggal dan status penduduk kepada pengungsi Rohingya.
Berdasarkan penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, pernyataan tersebut bukan dikeluarkan oleh akun resmi UNHCR Indonesia, melainkan akun palsu.
Sebagai konteks, isu terkait pengungsi Rohingnya tengah ramai dibicarakan. Pada November 2023, ratusan pengungsi Rohingya sempat ditolak saat akan berlabuh di Aceh.
Dilansir Kompas.com, sejumlah pemuda yang mengatasnamakan diri Mahasiswa Pemuda Peduli Aceh (MPPA) menggelar aksi unjuk rasa di Bundaran Simpang Lima, Kota Banda Aceh pada 29 November 2023 dan menyatakan penolakan terhadap pengungsi Rohingya.
Akun mengatasnamakan UNHCR Indonesia mengeluarkan pernyataan sebagai berikut:
"semoga rakyat rohingya bisa di terima masyarakat Indonesia, dan pemerintah bisa berikan dia rumah, makan, dan tempat tinggal, dan buat KTP Indonesia."
Pernyataan dari akun mengatasnamakan UNHCR Indonesia itu lantas dibagikan ulang oleh warganet dengan komentar bernada negatif, salah satunya, dalam bentuk video TikTok yang diunggah pada Rabu (6/12/2023) dan telah ditonton lebih dari 5,5 juta kali.
"Capek-capek kerja buat beli tanah bikin rumah nyicil material eh rohingya dateng mau di kasih tanah, rumah kerjaan. ngeri syekalii..!"
Tangkapan layar dari video TikTok itu kemudian dibagikan ulang di X (Twitter) lewat akun menfess @AREAJULID pada Kamis (7/12/2023).
Seperti di TikTok, unggahan tersebut juga menarik perhatian warganet dan mendapatkan lebih dari 1,5 juta views.
Setelah ditelusuri, UNHCR Indonesia tidak pernah mengeluarkan pernyataan agar Pemerintah Indonesia memberikan tempat tinggal dan status penduduk bagi pengungsi Rohingya.
Menurut akun X resmi perwakilan PBB di Indonesia @UNinIndonesia, komentar tersebut dikeluarkan oleh akun palsu yang mengatasnamakan UNHCR Indonesia.
"Mohon bijak dalam memproses informasi di internet karena komentar itu bukan dari akun UNHCR resmi. Ikuti perkembangan informasi terbaru dari akun resmi @UNHCRIndo
yang berupaya menemukan solusi terbaik untuk semua bersama pemerintah Republik Indonesia," tulis @UNinIndonesia, Jumat (8/12/2023).
Dalam situs resminya, UNHCR menyatakan bahwa warga Rohingya menjadi pengungsi karena mengalami penderitaan ekstrem di Myanmar.