Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Salah Konteks, Video dengan Narasi Polisi Israel Cekik Anak Palestina

Kompas.com - 11/11/2023, 13:13 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

klarifikasi

klarifikasi!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, ada yang perlu diluruskan terkait informasi ini.

KOMPAS.com - Sebuah video di media sosial beredar dengan narasi yang menampilkan polisi Israel mencekik seorang anak Palestina hingga meninggal.

Dalam unggahan disebutkan, sebelum meninggal anak tersebut mengucapkan kalimat syahadat.

Namun, setelah ditelusuri narasi tersebut keliru dan perlu diluruskan, sebab peristiwa aslinya tidak terkait konflik Israel-Palestina.

Narasi yang beredar

Video yang diklaim menampilkan polisi Israel mencekik anak Palestina hingga meninggal muncul di media sosial, salah satunya dibagikan oleh akun ini dan ini. 

Akun tersebut membagikan sebuah video singkat yang menampilkan pria memakai rompi aparat sedang menindih dan mengunci seorang anak.

Anak itu pun lantas mengucapkan kalimat syahadat. Video itu diberi keterangan

Anak2 palestina di cekik oleh polisi Israel sblm meninggal sempat mengucapkan 2kalimat syahadat, ya Allah

Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut polisi Israel mencekik anak PalestinaAkun Facebook Tangkapan layar Facebook narasi yang menyebut polisi Israel mencekik anak Palestina

Penelusuran Kompas.com

Dalam melakukan penelusuran, Tim Cek Fakta Kompas.com berupaya menguji narasi dalam video, apakah benar menunjukkan polisi Israel mencekik anak Palestina hingga tewas.

Penelusuran dilakukan menggunakan metode reverse image search dengan mengambil tangkapan layar dari cuplikan video.

Hasilnya, video tersebut identik dengan yang ada kanal YouTube berbahasa Swedia SYDSVENSKAN ini.

Dilansir AFP, dalam video itu terdengar beberapa petugas keamanan berbicara dalam bahasa Swedia, termasuk frasa: "Itu anak kecil" dan "Berapa umurnya?"

Petugas keamanan tersebut terlihat mengenakan rompi bertuliskan "Ordinings Vakt" yang jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Petugas Layanan Masyarakat".

Mereka merupakan sekelompok petugas yang membantu polisi di Swedia.

Dilansir France24, kejadian tersebut terjadi di stasiun kereta api di kota Malmo, Swedia pada 6 Februari 2015.

Dijelaskan, pihak keamanan menahan dua anak laki-laki berusia 9 tahun dan 12 tahun karena kedapatan bepergian tanpa tiket.

Diketahui, kedua anak laki-laki tersebut melarikan diri dari panti asuhan. Menurut beberapa saksi, keduanya tidak bisa berbahasa Swedia.

Sementara itu, aksi kekerasan yang dilakukan oleh petugas keamanan terhadap anak 9 tahun tersebut sempat viral dan banyak diperbincangkan.

Polisi pun lantas melakukan pemeriksaan terhadap dua petugas keamanan yang tertangkap kamera melakukan kekerasan.

Kesimpulan

Video yang diklaim menampilkan polisi Israel mencekik anak Palestina hingga meninggal tidak benar dan salah konteks.

Video itu adalah momen ketika petugas keamanan di stasiun kereta api di kota Malmo, Swedia melakukan kekerasan terhadap anak berusia 9 tahun.

Diduga, kekerasan itu dilakukan petugas keamanan karena anak berusia 9 tahun tersebut bepergian tanpa tiket.

Sejumlah peristiwa pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan kemanusiaan memang terjadi di Palestina. Namun, video ini perlu diluruskan karena tidak terkait dengan konflik Israel dan Palestina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Guinea Didiskualifikasi dari Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

[KLARIFIKASI] Video Evakuasi Warga Palestina dari Gaza Utara, Bukan Rafah

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

[HOAKS] Timnas Sepak Bola Indonesia Resmi Lolos Olimpiade Paris 2024

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

INFOGRAFIK: Konten Satire Perlihatkan Wajah Hawa Mirip Taylor Swift

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Hoaks Foto Perlihatkan McDonald's Terbengkalai, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

[KLARIFIKASI] Video Tsunami di Jepang pada 2011, Bukan 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

[KLARIFIKASI] Video Perkelahian Antarpekerja Berlokasi di Afrika Barat

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

[HOAKS] Prabowo Tawarkan Bantuan melalui WhatsApp

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

[HOAKS] Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

[HOAKS] Wasit Terbukti Curang, Laga Indonesia Vs Guinea Diulang

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

[KLARIFIKASI] Foto Venus Dibuat Pakai Bahasa Pemrograman dan Photoshop

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

[VIDEO] Hoaks! FIFA Angkat Bicara soal Wasit VAR Indonesia Vs Uzbekistan

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

INFOGRAFIK: Bisakah DPR Menolak Pindah ke IKN dan Tetap Berkedudukan di Jakarta?

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Tidak Benar 'Time' Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

INFOGRAFIK: Tidak Benar "Time" Tampilkan Donald Trump Bertanduk di Sampul Majalah

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

[VIDEO] Benarkah Ada Fenomena Bulan Kembar di Pegunungan Arfak?

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com