Sedangkan batik cap diproduksi menggunakan canting cap. Alat tersebut mirip seperti stempel, tetapi bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar.
Batik tulis membutuhkan waktu yang lama untuk prosesnya, sementara batik cap lebih mudah. Maka dari itu, batik cap harganya jauh lebih murah dibandingkan batik tulis.
Batik cap dapat terjangkau semua kalangan masyarakat, sehingga tidak mengherankan jika batik cap dapat lebih banyak diserap pasar.
Menurut data Kementerian Perindustrian, pada 2020 diperkirakan jumlah industri batik di Indonesia mencapai 6.120 unit dengan tenaga kerja sebanyak 37.093 orang. Nilai produksi sekitar Rp 407,5 miliar per bulan atau setara Rp 4,89 triliun per tahun.
Wilayah penghasil batik didominasi Pulau Jawa. Sebanyak 87 tujuh persen industri batik di Indonesia tersebar seluruh Pulau Jawa.
Industri batik Indonesia berasal dari daerah Jawa Barat (38,42 persen), Jawa Tengah (26,22 persen), Yogyakarta (19,52 persen), Jawa Timur (2,66 persen), Banten (0,23 persen), dan Jakarta (0,05 persen). Di luar Pulau Jawa, industri batik terbanyak berada di Provinsi Jambi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.