Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Hari Kemerdekaan India 15 Agustus 1947

Kompas.com - 15/08/2023, 17:20 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Kemerdekaan India dirayakan setiap 15 Agustus. Tanggal tersebut diambil dari berlakunya Undang-Undang Kemerdekaan India, pada 15 Agustus 1947.

Dilansir Britannica, undang-undang tersebut menetapkan India dan Pakistan sebagai negara yang terpisah, dan tidak lagi berada di bawah kekuasaan imperialis Inggris.

Kekuasaan Inggris di India dimulai pada 1757 setelah kemenangan di Pertempuran Plassey. Sejak saat itu, Perusahaan India Timur Inggris mulai menjalankan kendali atas negara tersebut.

Baca juga: Mengapa Mahatma Gandhi Disebut sebagai Bapak Kemerdekaan India?

Perusahaan itu memerintah India selama 100 tahun, sampai digantikan oleh pemerintahan langsung Kerajaan Inggris setelah peristiwa Pemberontakan India pada 1857–1858.

Adapun gerakan kemerdekaan India dimulai selama Perang Dunia I dan dipimpin oleh Mohandas K Gandhi atau dikenal sebagai Mahatma Gandhi.

Dia memelopori gerakan damai tanpa kekerasan untuk menuntut kemerdekaan India dari Inggris.

Perlawanan tanpa kekerasan

Dilansir National Geographic, Mahatma Gandhi dianggap sebagai salah satu founding father India. Keteguhannya melawan tanpa kekerasan membuahkan kemerdekaan bagi Tanah Airnya.

Gandhi lahir pada 1869 di Gujarat, India. Dia berasal dari keluarga yang terpandang. Setelah dewasa, dia pergi ke London, Inggris, untuk mempelajari hukum.

Pada 1893, Gandhi yang berusia 24 tahun dan telah menjadi pengacara muda, pindah ke koloni Inggris di Natal, Afrika tenggara.

Natal adalah rumah bagi ribuan orang India yang direkrut oleh pemerintah koloni untuk membangun wilayah tersebut. Namun, orang-orang India di sana kerap mengalami diskriminasi rasial.

Baca juga: Saat Peluru Terakhir Menembus Pemimpin Perdamaian Mahatma Gandhi...

Gandhi sendiri terkejut ketika ia dikeluarkan dari gerbong kereta, dilarang menggunakan trotoar umum, dan dipisahkan dari penumpang Eropa, semata karena ia orang India.

Pada 1894, pemerintah koloni mencabut hak orang India di Natal untuk mengikuti pemilihan. Hal itu direspons Gandhi dengan perlawanan tanpa kekerasan yang disebut Satyagraha.

Gandhi membawa Satyagraha ke India pada 1915, dan segera terpilih menjadi anggota Partai Kongres Nasional India. Kemudian, dia mulai mendorong kemerdekaan India dari Inggris.

Pada 1930, ia memulai kampanye Satyagraha besar-besaran melawan hukum Inggris yang memaksa orang India membeli garam Inggris.

Gandhi memimpin pawai protes sepanjang 388 kilometer ke pantai barat Gujarat, tempat dia dan para pengikutnya memanen garam di tepi Laut Arab.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Klub Eropa dengan Rekor Tak Terkalahkan, dari Benfica sampai Leverkusen

Data dan Fakta
[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

[HOAKS] Temukan Kecurangan, FIFA Putuskan Indonesia Vs Uzbekistan Diulang

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Rihanna Hadiri Met Gala 2024

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

[KLARIFIKASI] Konten AI, Video Iwan Fals Nyanyikan Lagu Kritik Dinasti Jokowi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

[HOAKS] Raja Denmark Frederik X Kibarkan Bendera Palestina

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

[HOAKS] Pembegalan di Kecamatan Cicalengka Bandung pada 7 Mei

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

[HOAKS] Serangan Serentak 5 Negara ke Israel

Hoaks atau Fakta
[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

[VIDEO] Konteks Keliru soal Pertemuan Jokowi dan Megawati pada 2016

Hoaks atau Fakta
INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

INFOGRAFIK: Manipulasi Foto Ikan Raksasa Bernama Hoggie, Simak Penjelasannya

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

[KLARIFIKASI] Tidak Benar Prabowo Bantah Janjinya di Pilpres 2024

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

[HOAKS] Indonesia Dilanda Gelombang Panas 40-50 Derajat Celcius

Hoaks atau Fakta
[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

[KLARIFIKASI] Bea Cukai Bantah Pengiriman Peti Jenazah Dipungut Bea Masuk

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

[HOAKS] Sandra Dewi Pura-pura Gila Saat Ditangkap Polisi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

[HOAKS] Mantan Menkes Siti Fadilah Supari Promosikan Obat Nyeri Sendi

Hoaks atau Fakta
[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

[HOAKS] Video Kehadiran Pasukan Rusia di Gaza

Hoaks atau Fakta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com