Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Senator, jadi, Pfizer memasok sejumlah vaksin khusus untuk program vaksinasi karyawan, dan itu agar tidak ada vaksin yang diambil dari stok pemerintah yang dikirim ke klinik sesuai kebutuhan.
Alasan Pfiser memasok jatah vaksin yang berbeda untuk karyawannya yakni agar tidak mengambil jatah vaksin yang telah ditetapkan pemerintah untuk masyarakat.
Adapun batch vaksin yang diberikan kepada karyawan Pfizer Australia dan Selandia Baru telah melalui persetujuan TGA.
Juru bicara Departemen Kesehatan dan Perawatan Lansia Pemerintah Australia juga memastikan bahwa vaksin yang diberikan kepada karyawan Pfizer telah memenuhi syarat standar kualitas dan keamanan TGA.
"Batch yang digunakan untuk program vaksinasi karyawan Pfizer tidak berbeda, terpisah, atau lebih aman," terang juru bicara departemen tersebut, dilansir Leadstories.
Pihaknya mengatakan, batch yang dipasok Pfizer sama dengan yang dipasok Australia dan diberikan ke publik melalui program vaksinasi pemerintah.
Kebutuhan vaksin untuk Pfizer ada dalam jumlah kecil, memenuhi syarat pengiriman, dan pengemasan minimum untuk program vaksinasi publik.
Terdapat tujuh batch yang digunakan karyawan Pfizer dan semuanya telah ditinjau dan diuji oleh TGA dan jaringan laboratorium regulasi Otoritas Kontrol Resmi Eropa (OCABR).
Terdapat tiga batch, yakni FF0884, FE3064 dan FC3558 yang digunakan dalam program vaksinasi karyawan Pfizer yang juga didistribusikan sebagai bagian dari program vaksinasi publik.
Narasi soal karyawan Pfizer diberi vaksin khusus dan berbeda dengan vaksin yang diluncurkan ke publik merupakan hoaks.
Pasokan vaksin khusus yang dimaksud yakni vaksin di luar jatah publik yang telah diatur pemerintah.
Departemen Kesehatan dan Perawatan Lansia Pemerintah Australia memastikan vaksin yang digunakan karyawan Pfizer telah melalui persetujuan TGA.
Vaksin mereka tidak berbeda atau lebih aman dari vaksin yang didistribusikan ke publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.